jpnn.com - PEKANBARU - Dua kelompok bersenjata parang dan samurai, terlibat pertikaian di Jalan Arifin Achmad, Marpoyan Damai, Sabtu (27/2) malam. Diduga jadi pemicunya adalah persoalan hutang piutang.
Bentrok mulai sekitar pukul 21.00 WIB. Lantaran kedua kelompok ini berseteru di jalanan, kemacetan panjang pun tak terhindarkan.
BACA JUGA: Polda Kepri Tangkap Ratusan Kayu Olahan Hasil Pembalakan Liar
Saksi mata Andi (30) menduga motif saling serang itu akibat utang piutang. “Katanya lantaran masalah utang. Mungkin karena tidak dibayar, mereka saling serang,” jelasnya.
Menurut Andi, seorang pria berinisial AB kabarnya mengalami luka sayatan di tangan. Dia terkena sabetan samurai.
BACA JUGA: 5 Eks Anggota Gafatar Pulang Kampung
“Awalnya saling adu mulut. Lalu terjadi aksi kejar-kejaran hingga pembacokan. Katanya, jari korban yang dibacok putus,” tuturnya.
Informasi yang berkembang di lapangan, korban sayatan samurai dibawa ke Rumah Sakit Awal Bros. Dia menjalani perawatan intensif di sana.
BACA JUGA: Bayi Tergeletak di Jalan, Ada Susu dan Popok
Personel Polsek Bukit Raya dan Sabhara Polresta turun ke tempat kejadian perkara untuk meredam suasana. Namun di lokasi, hanya tersisa ceceran darah.
Menghindari bentrok susulan, polisi masuk ke sebuah lahan untuk mencari kelompok yang bertikai itu.
Kapolsek Bukit Raya Kompol Ricky Ricardo menerangkan, bentrok berawal ketika ketua salah satu organisasi SS mendapat telpon dari Ucok. Ucok mengabari bahwa dia ditelpon Joni yang mau nagih utang.
Mereka sempat bertemu. Namun di sana, sekelompok pria dari timur Indonesia langsung menyerang.
Suasana sempat kondusif saat polisi tiba di lokasi. Namun tiba-tiba saja seorang pria berkulit hitam menyerang pakai senjata tajam. Akibatnya, satu orang terkena tebasan.
Menurut warga lainnya Rido (30), bentrok diduga dipicu masalah tanah. “Puluhan orang ini menjaga lahan. Ternyata ada masalah, langsung main parang,” jelasnya.
Kapolsek Bukit Raya Kompol Ricky Ricardo SIK membenarkan akibat bentrok ini terdapat satu orang korban terluka dan sudah dilakukan pengobatan. “Kita masih menyelidiki kasus ini,” ujar Ricky.(jpg/ray)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Innalillahi... 31 Nyawa Melayang di Jalan
Redaktur : Tim Redaksi