Gara-gara Ina Si Nononk, DPR Bawa-bawa Amerika dan Tiongkok

Jumat, 04 Maret 2016 – 06:18 WIB
Facebook akun facebook Ina Si Nononk

jpnn.com - JAKARTA-- Ulah bocah ingusan pemilik akun facebook Ina Si Nononk yang memajang foto panasnya benar-benar bikin Anggota Komisi X DPR Reni Marlinawati, geram habis. 

Sampai-sampai, ia membawa-bawa nama Amerika dan Tiongkok, ketika berbincang dengan JPNN.com soal fenomena pamer foto seksi anak-anak remaja di media sosial seperti Ina Si Nononk pada Kamis (3/3) malam.

BACA JUGA: Disaksikan Jubir Wapres, Dua Balon Gubernur Sulsel Nyaris Adu Jotos

Meski miris dan geram, Reni tidak sepenuhnya menyalahkan anak-anak yang menjadi korban kecanggihan teknologi. Sebab, keberanian mereka melakukan hubungan layaknya orang dewasa dan mengunggah di jejaring medsos, karena belum ada larangan dan sanksi tegas.

"Jadi keberanian anak sekarang ini, karena mereka memahami tidak ada larangan melakukan itu. Kemudian tidak ada hukuman. Kesimpulannya, ini lebih parah dari Amerika. Amerika saja, anak itu diprotect, sementara kita bloking internet belum menyeluruh," kata Reni.

BACA JUGA: Tantowi: Ketum Golkar Jangan Orang Bermasalah

Karena itu, politikus kelahiran Sukabumi ini, meminta pemerintah melalui lembaga terkait, termasuk penegak hukum bersungguh-sungguh melakukan kontrol terhadap media sosial. Terutama melakukan blocking terhadap konten-konten bernuansa pornografi.

"Pemerintah harus sungguh sungguh melakukan kontrol media sosial di negara ini. Tiongkok saja, negara komunis, tapi mereka punya proteksi luar biasa, bahkan mereka tidak punya facebook, tapi weibo (medsos lokal Tiongkok) itu," imbuh Reni.

BACA JUGA: Pak Tjahjo Diminta Harus Bergerak Lakukan Ini

Lebih ekstrim, politikus PPP itu menyarankan supaya orang tua yang anak-anaknya melakukan seperti aksi Ina Si Nononk, bisa diberikan sanksi. Bahkan, anak hingga sekolahnya pun harus diberi sanksi sebagai efek jera.

Kemudian, pemerintah melalui kementerian terkait juga diminta melakukan penyisiran terhadap postingan seperti yang diunggah Ina.

"Yang paling penting melakukan proteksi terhadap tayangan internet yang memang sudah mencakup ranah domestik, bisa diakses melalui handphone. Kemudian peran orang tua dan sekolah harus harus ditingkatkan lagi. Berikan pemahaman pafa anak kalau itu melanggar ajaran agama, dan normal sosial," pungkasnya.(fat/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pelaku Industri Diminta Hasilkan Produk Ramah Lingkungan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler