Gara-Gara Pernyataan Ini, Menlu Taiwan Sebut China Pembohong yang Tidak Tahu Malu

Selasa, 11 Mei 2021 – 23:59 WIB
Bendera Taiwan. Foto: Reuters

jpnn.com, TAIPEI - Menteri luar negeri Taiwan merespons dengan keras rencana China memblokir wilayah itu dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Menurut dia, sikap tersebut menunjukkan bahwa China tidak peduli dengan rakyat Taiwan.

Amerika Serikat dan negara kaya G7 mengajak Taiwan menghadiri Majelis Kesehatan Dunia, forum pengambilan keputusan tertinggi WHO, yang digelar mulai 24 Mei.

BACA JUGA: Penyekatan di Mana-Mana, WN China Mendapat Perlakuan Istimewa

Taiwan tidak dilibatkan dalam sebagian besar organisasi global seperti WHO atas keberatan China, yang menganggap wilayah itu sebagai bagian dari kedaulatannya.

Kementerian Luar Negeri China pada Senin mengklaim bahwa langkah-langkah telah disiapkan untuk memastikan Taiwan dapat berpartisipasi dalam inisiatif kesehatan global.

BACA JUGA: Syarief Hasan Soroti Lonjakan Pemudik dan Kedatangan Ratusan WN China

Beijing juga mengklaim bahwa tidak ada yang lebih peduli terhadap rakyat Taiwan selain pemerintah China.

"Kebohongan tak tahu malu! hanya menunjukkan CCP (Partai Komunis China) tidak mampu mengungkapkan kebenaran," cuit Menteri Luar Negeri Taiwan Joseph Wu di Twitter.

BACA JUGA: Said Iqbal: Buruh Mudik Mengendarai Motor Diadang, TKA China dan India Datang Naik Pesawat Sewaan

"Setelah apa yang telah dilakukan Beijing terhadap Xinjiang, Tibet & Hong Kong, tidak ada orang waras yang percaya mereka dapat memenuhi kebutuhan kesehatan Taiwan atau sebaliknya," tambah Wu. "Terima kasih Tuhan kami tidak berada di bawah kendali China! Tolong bantu kami menjaga jarak dengannya."

Wu mengatakan Partai Komunis China tidak dapat mengklaim untuk berbicara atas nama Taiwan sebab mereka tidak pernah memerintah dan hanya pemerintah yang terpilih secara demokratis wilayah itu saja yang dapat mewakili rakyatnya.

Di Beijing juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying mengatakan kesalahan ada pada Partai Progresif Demokrat (DPP) karena menolak menerima wilayah itu merupakan bagian dari China.

"Otoritas DPP paham sekali dengan ini. Rekan senegara Taiwan adalah darah daging kami. Pemerintah pusat China melakukan semua tindakan yang diperlukan guna memastikan kesehatan dan kesejahteraan rekan senegara Taiwan," lanjutnya.

Selagi WHO bekerja sama dengan ahli teknis Taiwan mengenai COVID-19, terserah pada negara anggota WHO apakah akan mengundang Taiwan untuk mengamati pertemuan WHO, kata pejabat urusan hukum WHO, Steve Solomon, Senin.

Para diplomat beranggapan bahwa China dapat dengan mudahnya mengumpulkan negara untuk mendukung penghadangan Taiwan ke Majelis Kesehatan Dunia. (ant/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Taiwan   China   pembohong   Tiongkok  

Terpopuler