Garap Tol 1.000 Km, Tambah Modal sampai Rp 30 Triliun

Rabu, 21 September 2016 – 08:14 WIB
Proyek pembangunan jalan tol. Ilustrasi Foto: Jawa Pos/dok.JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA – Waskita Karya (WSKT) berupaya menambah modal sampai Rp 30 triliun.

Dana diperlukan karena perusahaan pelat merah itu memiliki target menggarap konsesi tol sepanjang 1.000 km dengan nilai Rp 100 triliun. 
.
Direktur Utama WSKT M. Choliq mengatakan, saat ini perseroan sudah membangun 750 km jalan tol. Karena itu, pihaknya menargetkan mampu menambah 250 km lagi. 

BACA JUGA: Wow! Deklarasi Sudah Capai Rp 700 Triliun tapi Ada Masalah...

”Apakah sebagai kontraktor atau investor, sama saja. Yang penting kami bangun,” ucap Choliq saat pencatatan saham perdana Waskita Beton Precast (WSBP) di Bursa Efek Indonesia kemarin (20/9).

Salah satu cara WSKT untuk menggarap tol adalah menggandeng Jasa Marga. 

BACA JUGA: Tekan Harga Gas, Pemerintah Kurangi Ekspor

Namun, perseroan menargetkan mampu menambah modal dari Rp 9,7 triliun pada akhir 2015 menjadi Rp 30 triliun pada akhir 2018. 

”Supaya ekspansinya tidak terhambat rasio keuangan yang membahayakan,” tegasnya.

BACA JUGA: Tak Mampu Bersaing, Pelaku Usaha Penerbitan Berharap Keberpihakan Regulasi

Tambahan ekuitas sebesar Rp 5,16 triliun kemarin berhasil diraih dari pencatatan saham perdana (initial public offering/IPO) WSBP. 

Satu lembar saham anak usaha WSKT tersebut dihargai Rp 490. Selain itu, ada tambahan Rp 2 triliun dari laba tahun berjalan dan Rp 500 miliar dari capital gain. WSKT juga berencana menerbitkan obligasi senilai Rp 3 triliun.

Selain itu, WSKT sedang mempersiapkan penjualan saham Waskita Toll Road dengan nilai yang lebih besar daripada emisi saham WSBP. 

”Kalau IPO (Waskita Toll Road, Red), katakan 30 persen saja, saya berharap (modal WSKT, Red) melebihi Rp 20 triliun,” ucap Choliq.

Direktur Utama WSBP Jarot Subana menambahkan, kapasitas produksi pihaknya mencapai 2,3 juta ton per tahun dan ditargetkan menjadi 2,65 juta ton pada akhir tahun ini. 

Sebesar 85 persen dari total produksi perseroan, terutama beton dan ready mix, dialokasikan untuk bisnis WSKT. Sisanya digunakan untuk memenuhi permintaan BUMN dan pihak swasta. 

”Dengan penambahan pabrik di Palembang dan Klaten, kami akan punya sepuluh pabrik,” katanya.

Ekspansi pabrik akan dilakukan di Sumatera Utara, Kalimantan Timur, dan Sulawesi. Dengan begitu, jumlah pabrik pada 2018 mencapai 13 unit.

Modal usaha WSBP diproyeksikan mencapai Rp 4 triliun sampai 2018. 

”Tahun ini Rp 1,1 triliun; tahun depan Rp 1,9 triliun. Sisanya tahun 2018,” tutur Jarot. (gen/c11/noe)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Siap-siap, Tarif Listrik 900 VA Bakal Lebih Tinggi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler