Garuda Target Pendapatan Rute Internasional 50 Persen

Sabtu, 31 Maret 2018 – 01:28 WIB
Ilustrasi Garuda Indonesia. Foto: JPNN

jpnn.com, JAKARTA - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk menargetkan kontribusi pendapatan dari rute penerbangan internasional bisa sebesar 50 persen.

Direktur Kargo PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Sigit Muhartono mengatakan, saat ini porsi pendapatan dari rute internasional mencapai 40 hingga 45 persen dari total pendapatan.

BACA JUGA: 2018, Garuda Indonesia Tambah Tiga Rute Internasional

”Ini sudah naik dari sebelumnya yang masih 30 hingga 35 persen. Kami proyeksikan nanti kemungkinan internasional bisa lebih tinggi,” ujar Sigit, Kamis (29/3).

Dia menambahkan, pihaknya akan lebih mengandalkan Citilink untuk rute domestik.

BACA JUGA: 5 Fakta soal Eks Pramugari Garuda Pemakai Narkoba

”Karena kami tahu kompetisi di Indonesia masih kompetisi kebanyakan LCC (low cost carrier). Sedangkan Garuda Indonesia sudah full service,” jelas Sigit.

Hingga kini Garuda telah memiliki 22 rute penerbangan internasional dan 68 rute domestik.

BACA JUGA: Pasar E-Commerce Bakal Tembus Rp 145 Triliun

Perseroan berencana menambah tiga rute internasional pada 2018. Yakni, rute ke Mumbai (India), Manila (Filipina), dan Ho Chi Minh (Vietnam).

”Traffic-nya Manila cukup bagus. Banyak kita tahu orang-orang Filipina itu migran kerja di luar negaranya. Itulah yang kami tangkap sebetulnya,” ungkap Sigit.

Karena itu, untuk Filipina, Garuda memilih flight A atau penerbangan malam. Dengan begitu, penumpang bisa tiba di tempat tujuan pagi hari.

Lalu, untuk Ho Chi Minh, Garuda akan bekerja sama dengan Vietnam Airlines, sesama anggota Sky Team.

Pada 2016 jumlah wisman Vietnam ke Indonesia mencapai 46 ribu. Saat ini kendala menarik wisman dari Vietnam adalah terbatasnya penerbangan.

 Baru ada satu penerbangan langsung dari Vietnam ke Indonesia, yakni Vietnam Airlines.

”Traveling menjadi esensial ya. Nabung buat traveling. Nah, itulah tren-tren yang kami manfaatkan,” tutur Sigit.

Garuda Indonesia mencatat rute internasional favorit yang memberikan kontribusi terbesar adalah Jepang dan Tiongkok.

Tiongkok berkontribusi terhadap total pendapatan penerbangan internasional Garuda Indonesia mencapai 30 persen dan Jepang 20 persen.

Setelah itu, ada kawasan Asia lain seperti Kuala Lumpur, Bangkok, dan Hongkong. (vir/c10/fal)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sedang Proses Cerai, Pramugari Garuda Terjerat Jadi Pemakai


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler