jpnn.com - JAKARTA – Garuda Indonesia menargetkan tingkat keterisian penumpang rute Jakarta-Mumbai via Bangkok mencapai 80 persen.
”Dengan market landscape India khususnya Mumbai yang menunjukan potensi yang menjanjikan, kami optimistis dapat memenuhi tingkat keterisian penumpang di atas 80 persen pada minggu pertama pengoperasian,” ujar Direktur Utama Garuda Indonesia M Arif Wibowo, Kamis (15/12).
BACA JUGA: Ekspor Berangsur Pulih, Surplus Dagang Berlanjut
Dia menyampaikan, tanpa dukungan mitra bisnis dan stakeholder terkait di Mumbai, Garuda Indonesia tidak dapat memperluas jaringan penerbangan di India.
Menurutnya, Mumbai merupakan salah satu hub penerbangan terpadat di India dengan berbagai konektivitas destinasi yang strategis.
BACA JUGA: Waskita Beton Garap 3 Jalan Tol Senilai Rp 6,2 Triliun
Yakni lebih dari 90 destinasi di India dan dunia.
Arif menambahkan, sejalan dengan tren pertumbuhan penumpang, pihaknya berusaha melayani penerbangan secara langsung (direct flight).
BACA JUGA: Bisakah Produk Bergabung di ITX? Nih Jawabnya...
Baik melalui basis hub Jakarta dan Denpasar, ke destinasi strategis di India.
Dia mengatakan, Garuda Indonesia berupaya memaksimalkan basis konektivitas antarkedua negara.
Dengan demikian, hubungan bilateral antara Indonesia dan India dapat diperkuat melalui berbagai peningkatkan aktivitas perekonomian, pariwisata, serta sosial budaya.
Sementara itu, Asisten Deputy Pengembangan Pasar Asia Pasifik Kementerian Pariwisata Vincensius Jumadu mengatakan, pembukaan layanan penerbangan Garuda ke Mumbai membuat pihaknya memproyeksikan kontribusi peningkatkan jumlah kunjungan wisatawan India ke Indonesia hingga satu juta penumpang pada 2017 mendatang.
Dipilihnya Bangkok sebagai hub transit penerbangan Jakarta-Mumbai juga didasari pertimbangan potensi double leisure pada destinasi tersebut.
Dengan demikian, pengguna jasa dapat leluasa memilih agenda perjalanan ke beberapa destinasi wisata melalui konektivitas penerbangan yang nyaman. (ers/jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 3 Mata Uang Asing Ini Bikin Rupiah tak Berkutik
Redaktur : Tim Redaksi