Gas Elpiji Langka di Meulaboh

Selasa, 27 Mei 2014 – 02:16 WIB

jpnn.com - MEULABOH - Gas elpiji ukuran 3 kg mengalami kelangkaan di pedalaman Kabupaten Aceh Barat, kondisi ini sudah terjadi sejak beberapa hari terakhir. Tak pelak para pengecer pun menaikkan harga pertabungnya mencapai Rp 25 ribu, padahal harga eceran tertinggi (HET) ditetapkan pemerintah Rp 16 ribu per tabung.

Warga Kecamatan Kaway XVI berhasil memperoleh bahan bakar gas dari sebuah komplek perumahan di Kecamatan Johan Pahlawan, setelah letih mencari pada puluhan kios pengencer. Hal itu seperti dialami Rosdiana, 26, warga Desa Meunasah Rambut, Kecamatan Kaway XVI, Aceh Barat. 

BACA JUGA: Lurah dan Kapolsek Marah Lihat Kontainer Dibongkar di Tepi Jalan

Sejak dua hari terakhir, ia bersama adiknya mengaku telah mengitari sejumlah kios pengencer gas elpiji ukuran 3 kg, namun bahan bakar ini tergolong langka dan sulit ditemukan. Dampak kelangkaan elpiji membuat harga melonjak Rp 20 ribu. "Kalau kosong kayaknya gini, letih carinya, karena harus mutar-mutar tanya ke setiap  kios pengencer," keluhnya.

Dalam dua hari kekosongan gas di kecamatan Kaway XVI membuat Rosdiana beralih penggunaan kayu bakar untuk memasak di dapur. "Dua hari ini, saya pakai kayu bakar," jelas ibu satu anak ini, kepada Rakyat Aceh.

BACA JUGA: Tetapkan Guntur Bumi Tersangka Pencurian

Kalangan IRT di Aceh Barat, mengharapkan pemerintah dapat menjaga ketersediaan stok gas di daerah itu, apalagi, menjelang ibadah puasa, kebutuhan gas sebagai bahan bakar sangat diperlukan."Jangan mahal sampai Rp 20 ribu lah. Kami ini rakyat kecil, cuma petani sawah, tidak punya uang kalau mahal-mahal. Pemerintah harus mampu mengontrol peredaran harga gas ukuran kecil di kalangan pengencer," pinta Rosdiana.

Sementara itu, Kepala PT Pertamina (Persero) Wilayah Aceh Aribawa menyampaikan kuota elpiji 3 kg untuk Aceh tahun 2014 ini adalah sebanyak 19,6 juta tabung. Hingga April 2014 kemarin, realisasinya sudah mencapai 5,8 juta tabung. Artinya, sisa kuota elpiji 3 kg untuk Aceh tinggal sebesar 13,71 juta tabung.

BACA JUGA: Tenggat Terlewati, Keppres Pemakzulan Bupati Karo Belum Juga Terbit

Realisasi penjualan elpiji ukuran 3 kg per hari sejak empat bulan terakhir di Provinsi Aceh mencapai 48,868,4 atau meningkat 13 persen dibandingkan tahun lalu. Tahun lalu, realisasi per bulan adalah 1,292,200 tabung.

Sementara pada 2014 mencapai 1,466.053.3 tabung, atau naik 12 persen. Sedangkan elpiji non subsidi ukuran 12 kg, pada April kemarin pertumbuhannya per hari minus 8 persen, atau hanya 186,399 tabung. Pada April 2013 realisasinya mencapai 201,327,0.

Sementara itu, realisasi per hari 6,241.9 tabung dimana pertumbuhannya minus 6 persen kalau dibandingkan dengan tahun lalu yang mencapai 6,628,8 tabung.

Dalam kesempatan tersebut, ia menyampaikan ada sejumlah kendala dihadapi dalam penyaluran elpiji subsidi 3 kg, seperti soal disparitas harga elpiji 3 kg dengan elpiji 12 kg dan elpiji 50 kg. (den)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Polri Didesak Serius Sikapi Kasus Tangkap Lepas Bandar Narkoba


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler