jpnn.com, JAKARTA - Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo mengungkapkan pentingnya sosok Prof. Salim Said bagi angkatan bersenjata.
Gatot menegaskan TNI kehilangan sosok Prof. Salim Said yang wafat pada Sabtu (18/5) malam.
BACA JUGA: Salim Said Beber Perjuangannya Raih Gelar Profesor, Sindir Megawati?
"TNI kehilangan sosok karena setiap kolonel di TNI pasti pernah jadi murid beliau," kata Gatot seusai ikut melaksanakan salat jenazah di Masjid Al Akhbar, Kecamatan Jatinegara, Jakarta, Minggu (19/5).
Selain itu, Gatot mengatakan almarhum Salim Said merupakan diplomat, sastrawan, tokoh perfilman, tokoh pers, penulis, bahkan pelaku sejarah sehingga wajar bila masyarakat merasakan kehilangan.
BACA JUGA: Salim Said: Kok Munarman Ditangkap Seperti Copet?
Sementara itu, Gatot mengenang sosok almarhum Salim Said sebagai mentor bagi dirinya.
"Almarhum Salim Said adalah guru saya, dosen saya. Kemudian beliau merupakan arsip hidup," jelasnya.
BACA JUGA: Nasihat Prof Salim Said Ini Sangat Penting untuk Kapolri, Ada Sebut Soal Munarman
Dia juga mengenang pertemuan terakhirnya dengan Prof. Salim Said adalah dalam acara diskusi yang membahas sejarah, politik, dan TNI.
"Sebelum beliau sakit karena setiap saya ada acara, beliau saya undang, dan beliau datang," ucap Gatot mengenang sosok Salim Said.
Oleh sebab itu, ia memohon kepada masyarakat untuk dapat mendoakan almarhum Salim Said agar husnulkhatimah.
Prof. Salim Said semasa hidupnya merupakan tokoh pers dan perfilman Indonesia, akademisi, cendekiawan, duta besar RI, anggota Badan Pekerja MPR (BP-MPR), penulis buku, dan pengamat militer.
Prof. Salim wafat pada usianya ke-80 tahun di RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta, pada hari Sabtu (18/5) pukul 19.33 WIB.
Kabar meninggalnya mendiang Salim Said disampaikan pertama kali oleh istrinya, Herawaty. (antara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Diserang AHY, Salim Said: Banyak Orang Salah Memahami
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga