jpnn.com - SURABAYA – Dua perompak beraksi di perairan dekat Pelabuhan Teluk Lamong, Jawa Timur Minggu (24/4) pagi. Awalnya, pelaku menyamar sebagai nelayan yang meminta air minum kepada awak kapal KM Niaga Mas 1, tapi tiba-tiba keduanya mengancam awak kapal dan berhasil membawa kabur peralatan mesin tugboat.
Perompakan itu terjadi pukul 09.30. Semua masih diingat jelas oleh Warman, semacam koki kapal.
BACA JUGA: Lagi Asyik, Oknum Polisi Ditangkap
Pria 25 tahun tersebut lantas menceritakan semuanya kepada dua rekannya, yakni Kardi, 39, dan Kuswara, 40.
Pagi itu Warman dikagetkan suara gonggongan dua anjing di atas KM Niaga Mas 1. Saat dicek, ternyata ada sebuah perahu nelayan yang merapat. Dua nelayan di atas perahu itu meminta air minum ke Warman.
BACA JUGA: Dor! Dor! Dor! Tersangka Curanmor Langsung Tersungkur
’’Saat itu saya dan Kuswara sedang tidur di dek. Sedangkan Warman memasak di dapur, berdekatan dengan kapal nelayan yang sandar,’’ kata Kardi saat dihubungi Jawa Pos.
Warman lantas mempersilakan dua nelayan yang sandar tersebut untuk naik ke kapal. Selanjutnya, dia pergi ke dapur untuk mengisi jeriken milik nelayan. Saat Warman mengisi air, sebuah benda dingin tiba-tiba menyentuh tenggorokannya.
BACA JUGA: Bermesraan dengan Istri Polantas, Pamen AU Dihajar Sampai Bonyok
Ternyata, benda itu adalah pisau penghabisan sepanjang 25 cm yang dikalungkan ke lehernya.
Pisau tersebut dipegang salah seorang perompak yang memiliki ciri-ciri rambut gondrong dan mengenakan kaus belang putih cokelat.
Kepada Warman, pelaku berbisik agar tidak bersuara. Perompak itu selanjutnya menuntun Warman menuju ruang mesin. ’Di situ dia mengambil beberapa set kunci dan terakhir generator portable yang nilainya jutaan,’ ungkap Kardi.
Setelah mengambil barang-barang yang dibutuhkan, dua perompak itu kembali ke perahu mereka dengan tetap menyandera Warman. Sesampai di perahu, mereka melepaskan Warman untuk kembali ke kapalnya.
’’Kalau katanya Warman, mereka kabur ke arah Kamal,’’ tambah pria yang bekerja sebagai masinis (sebutan untuk pembantu kepala kamar mesin, Red) itu.
Warman yang masih shock segera membangunkan dua temannya, Kardi dan si juru mudi Kuswara. Saat itu keduanya memang tertidur. Mereka lantas melaporkan kejadian tersebut ke PANN Maritime Finance selaku pemilik kapal.
KM Niaga Mas 1 merupakan tugboat yang digunakan sebagai kapal assist (kapal pembimbing, Red). Biasanya, mereka memandu tongkang pengangkut batu bara yang hendak sandar di Depo Pertamina Tanjung Perak.
Namun, setahun terakhir kapal itu tidak pernah beroperasi. Posisinya berada di dekat Pelabuhan Teluk Lamong. ’’Kapal ini merupakan aset saja dan setahun terakhir tidak digunakan,’’ jelas Kardi lagi.
Saat dihubungi melalui sambungan telepon, posisi Kardi sedang dalam perjalanan ke rumah. Sementara itu, dua rekannya masih berada di kapal untuk melindungi aset yang tersisa. Dia dan dua temannya belum mendapat man- dat dari pusat untuk melaporkan insiden itu.
’’Kalau nanti pusat ingin diproses hukum, kami bisa lapor ke Polres Tanjung Perak atau Polair Jatim,’’ paparnya.
Hingga kemarin, Polres Tanjung Perak dan Polair Polda Jatim memang belum mendapat laporan dari korban. Namun, sumber Jawa Pos menyebutkan, pihak polair sudah menerjunkan anggotanya untuk menemui Warman di kapal. Hingga berita ini diturunkan, hasil pertemuan tersebut belum diketahui.
’’Belum tahu apakah langsung olah TKP atau masih komunikasi awal dulu,’’ kata sumber tersebut. (all/c15/fat)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Wow...72 Orang Terjaring Razia Narkoba, Ternyata Ada Oknum Polisi dan PNS
Redaktur : Tim Redaksi