jpnn.com - Gaya hidup bos First Travel Andika Surachman menjadi sorotan tersendiri. Begitu pun istrinya, Anniesa Hasibuan, juga kerap menunjukkan kemewahan.
Salah satu yang menjadi buah bibir warga Bogor adalah kediaman mereka di kawasan Sentul City, Babakan Madang.
BACA JUGA: Bos First Travel Menghadapi Kasus Baru
Pantauan Radar Bogor (Jawa Pos Group), rumah Andika-Anniesa di kawasan elite Jalan Taman Venesia Selatan nomor 99, Sentul City RT 001/005, Kelurahan Sumurbatu, Kecamatan Babakanmadang, Kabupaten Bogor, sudah dipasangi garis polisi.
Rumah bertingkat bergaya Eropa itu biasa dijaga oleh beberapa tenaga keamanan. Tapi sejak dipasang police line, tak lagi tampak petugas yang berjaga.
BACA JUGA: Kepala PPATK soal Aliran Dana First Travel: Lumayan Tinggi
“Sudah beberapa tahun tinggal di sini. Baik kok, sama tetangga,” tutur satpam perumahan, Abdul Rojak (37) kepada Radar Bogor.
Untuk menuju lokasi ''Istana'' Andika-Anniesa, bukan perkara mudah. Setiap tamu wajib menyerahkan kartu identitas kepada petugas kemanan di gerbang depan.
BACA JUGA: Nah, PPATK Pastikan Bos First Travel Beli Aset Pribadi Pakai Uang Jemaah
Serentetan pertanyaan pun wajib dijawab pengunjung, selain para penghuni.
Gerbang ini memang sebagai pintu menuju dua cluster utama yakni Cluster Venesia dan Montain View. Selepas pos penjagaan, hijaunya cemara di kanan-kiri jalan aspal berkelas memanjakan mata.
Sekitar 300 meter dari pintu gerbang, tampak sebuah taman bundar yang berfungsi sebagai pembatas simpang pemisah jalan. Cabang jalan ini menuju cluster Venesia dan Montain View.
Tak jauh dari bundaran, tepatnya di sisi kiri jalan, sebidang lahan dijadikan taman cukup luas dengan beragam jenis tanaman.
Sedangkan di sisi kanan, berderet rumah berukuran besar dengan nomor berurutan dimulai dengan nomor 89.
Berjarak 10 rumah dari rumah pertama, bangunan mewah berukuran tiga kali lipat dari rumah lainnya tampak berdiri megah.
Lengkap dengan pagar besi tebal bercorak tembaga, serta pilar-pilar beton ala bangunan Belanda. Di istana kecil inilah pasangan Andika-Anniesa tinggal.
Warga sekitar yang enggan disebutkan identitasnya mengungkap, kedua bos First Travel itu memang kurang bersosialisasi dengan warga.
"Saya cuma sering lewat saja di depan kediamannya setiap olahraga pagi, kalau orangnya sendiri saya belum lihat," ujarnya kepada Radar Bogor.
Meski demikian, sang tetangga ini mengaku sempat melihat ke dalam rumah pada saat pembangunan empat tahun silam.
Saat bercakap dengan seorang pekerja bangunan, ia takjub mendengar harga tirai penutup jendela rumah tersebut mencapai Rp700 juta.
"Dia bangun sendiri rumah ini dari nol selama kurang lebih setahun. Ini sebelumnya hanya kavling. Di belakang ada kolam renang dan ubinnya dari marmer berukuran besar," ungkapnya.
Dia melanjutkan, sebelum ramai pemberitaan, terlihat banyak mobil mewah yang terparkir di depan rumah Andika-Anniesa.
Setiap pagi, supir mencuci mobil-mobil mewah tersebut. Sementara pekerja di rumah itu termasuk penjaga kemanan bisa mencapai 15-20 orang.
''Sebelum ada kasus ini, ada banyak mobil terparkir di depan rumahnya seperti Hummer, Alphard, Rubicon, Pajero, Mercedes Bens sport dua pintu, porsche dan yang lainnya" kata dia.
Tapi ketika kasusnya mulai diberitakan media, kondisi yang biasanya ia lihat secara drastis berubah. Mobil-mobil mewah itu tak ada lagi diparkiran rumah.
Petugas keamanan dan tukang kebun juga tak lagi terlihat. "Itu kurang lebih sejak sebulan terakhir. Warga juga tidak ada yang mengenal dekat sih," tukasnya.
Sementara itu, PLT Sekretaris Desa Sumurbatu Ade Nuryadi mengaku baru mengetahui jika salah seorang warga yang tinggal di lingkungannya tersandung kasus hukum yang cukup besar, setelah ramai pemberitaan.
“Jadi kesibukan beliau saya sendiri kurang paham. Lagipula saya juga baru tahu informasi ini. Ketua RT dan RW belum ada yang melapor ke desa," ungkapnya. (rp2/cr1/d)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bang Eggi Ogah Bela Bos First Travel Lagi, Nih Sebabnya
Redaktur & Reporter : Soetomo