Gayus: Sebelum 2008 Masa Jahiliyah di Pajak

Jumat, 04 Februari 2011 – 18:26 WIB
Gayus H Tambunan hari ini Jumat, 4 Februari 2011, kembali menjalani pemeriksaan di KPK terkait kasus mafia pajak. Foto : Arundono/JPNN

JAKARTA -- Gayus Halomoan Tambunan kembali 'bernyanyi'Saat akan meninggalkan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jumat (4/2) sore, mantan pegawai Direktorat Jendral Pajak itu memberikan julukan miring kepada instansi tempat dia pernah mengabdi tersebut

BACA JUGA: Puslabfor Meleduk, Ahli Kimia Polri Terbakar



“Harap diketahui kawan-kawan, di Pajak itu, kalau tahun 2007 kebawah adalah masa Jahiliyah,” ujar terpinana tujuh tahun kasus penggelapan pajak ini
Gayus tidak menerangkan secara rinci apa jahiliyah yang dimaksudkannya tersebut.

Hari ini Gayus berada di KPK lebih panjang setengah jam dibanding Rabu (2/2)

BACA JUGA: Tak Mau Lagi Kebobolan Paspor Aspal

Datang pukul 10.00 wib, sekitar pukul 16.00 dia baru meninggalkan gedung KPK di Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan
Pemeriksaan KPK, menurut Gayus, tetap masih seputar pekerjaannya

BACA JUGA: KPK Didesak Usut Kasus Damkar Malut

Termasuk kinerja atasannya di Ditjen Pajak sempat ditanyakan oleh penyidik dalam kesempatan pemeriksaannya kali ini.

Selain materi pemeriksaan, wartawan juga sempat mengonfirmasi tentang kebenarannya pergi berjudi saat berada di MakauNamun Gayus tidak menjawabnya, dan hanya mengatakan dia pergi berplesiranNamun pengacaranya membenarkan kliennya itu sempat berjudi di Makau“Memang benar dia berjudiTapikan itu bisa hanya sekadar iseng,” tukas Hotma Sitompul.

Menurut Hotma, periksaan kliennya untuk yang kedua kalinya di KPK ini, memang masih terkait dengan pekerjaannya di Ditjen PajakMengenai penanganan pajak perusahaan, siapa saja atasan, dan sebagainya, dijelaskan Hotma, ditanyakan penyidik.

Hotma meyakinkan bahwa Gayus sesuai dengan janjinya, dalam pemeriksaan di KPK ini telah mengutarakan segala apa yang sesungguhnya dialami“Nah, tinggal KPK yang nanti menindaklanjutinya seperti apa,” ungkap pengacara Gayus selama proses hukum di KPK ini.

Masa Jahiliyah yang dijuluki Gayus di Dirjen Pajak pada tahun 2007 ke bawah, imbuh Hotma, hendaknya ditelusuri lebih jauh lagiKarena itu  terkait dengan penyelewengan penanganan pajak oleh lembaga yang berada dibawah Departemen Keuangan tersebut“Tinggal dicek saja siapa pejabat yang menjabat pada masa yang disebutkan Gayus Jahiliyah tadi itu,” tandas Hotma Sitompul.(mur/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 550 Perusahaan Ditarget Raih Sertifikat K3


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler