Geber Proyek Rp 1,3 Triliun

Jumat, 11 Juni 2010 – 12:16 WIB

GUBERNUR  DKI Jakarta Fauzi Bowo serius merealisasikan pembangunan jalan nontol di dua lokasi pusat kemacetanAntasari-Blok M sepanjang 5,5 km dengan alokasi anggaran Rp 1,3 triliun

BACA JUGA: Pilkada Tangsel Penuh Intrik

Selain itu juga Kampung Melayu-Tanah Abang sepanjang 3,5 km dengan anggaran Rp 800 miliar
Total menghabiskan Rp 2,1 triliun

BACA JUGA: Penjara bagi Pembuang Sampah



Dua proyek jalan nontol tersebut diseriusi lantaran dari sejumlah proyek yang digeber sejak tampuk pimpinan DKI 1 berganti belum ada proyek monumental yang bisa dilihat masyarakat
Di zaman Gubernur Sutiyoso, dari tiga proyek prestius yang digeber seperti busway, monorel dan waterway, hanya busway yang terealisasi

BACA JUGA: Hindari Pelecehan Seksual, Antrean Pria dan Wanita Dipisah

Sementara dua lainnya mangkrak tanpa

’’Anggaran PU tahun ini tersedot ke sana semuaProyek ini memang prestisius dan sangat penting untuk mengurai kemacetanKami kerja keras untuk bisa mewujudkan proyek itu,’’ ujar Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum DKI Kukuh HS.
     
Saat ini, pelaksanaan lelang sudah dimulaiPaling lambat Agustus mendatang, pembangunan fisik sudah bisa dimulaiDua proyek itu dibangun secara bersamaanMengingat targetnya, keduanya sudah bisa terealisasi pada 2012 mendatangPersis saat kepemimpinan DKI di bawah kendali pasangan Fauzi Bowo-Prijanto selesai.

Menurut Kukuh, untuk memastikan proyek berjalan lancar dan sesuai dengan yang diharapkan, dalam pelaksanaan lelang, spesifikasi kontraktor dibuat secara rigit’’Ini proyek besarManfaatnya besarPertaruhan nama baik Pak Fauzi dan masyarakat Jakarta secara keseluruhanJadi betul-betul digarap secara serius,’’ terangnya. 
 
Selama proyek dilaksanakan, pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat untuk ikut serta berpartisipasiCaranya, jika saat ini sepanjang ruas jalan tersebut masih ada kendala seperti bangunan liar, bangunan tidak sesuai peruntukan, parkir liar diharapkan bisa sterilkanAparat terkait memang akan bergerak, namun jika didukung oleh masyarakat dengan penuh kesadaran, kendala lebih mudah dihilangkan. 

Mengingat dibangunnya jalan nontol tersebut seluruhnya untuk kepentingan masyarakat banyakKemacetan tidak bisa diatasi hanya dengan mengatur lalu lintasTapi harus ada rekayasa kemacetan dengan cara mewujudkan pola transportasi makro

Selain, membangun angkutan masal, juga dilakukan penambahan jaringan jalanSeperti ruas jalan layang nontol tersebutMenurut Kasi Perencanaan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum Saipul, untuk merealisasikan proyek prestisius tersebut, APBD mengganggarkan secara multiyearsTahun ini dijatah Rp 160 miliar

Jalan layang tersebut nantinya akan dibuat sesuai dengan standar jalan raya dengan lebar sembilan meter dan tinggi 12 meter dari jalan di bawahnyaJalan layang Antasari-Blok M akan menghubungkan Jalan TB Simatupang dengan Jalan Jenderal SudirmanNamun, untuk tahap pertama, jalan layang tersebut dimulai dari Pasar Cipete Raya hingga lapangan Mabak Blok MPanjangnya, 5,5 kmPintu masuk dan keluar akan dibuat di ujung Jalan TB Simatupang, di depan pasar Cipete, kantor Walikota Jakarta Selatan, lapangan Mabes Polri serta Jalan Jenderal Sudirman

Sementara untuk jalan layang Kampung Melayu-Tanah Abang rencananya sampai Cideng BaratUntuk tahap satu dari Casablanca sampai Mas MansurPanjangnya juga 3,5 kmJalan layang tersebut akan dibangun dengan lebar 10,5 meter dengan ketinggian 12 meter dari permukaan jalanUntuk tahap pertama, infrastruktur jalan akan menghubungkan Jalan Casablanca-KH Mas MansyurKemudian akan dilanjutkan dengan menghubungkan ruas Jalan KH Mas Mansyur menuju Cideng BaratBegitu juga dengan ruas jalan Casablanca menuju Kampung Melayu.

Menurut Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo, pembangunan jalan susun tersebut diterapkan untuk dua ruas jalanJalan Satrio serta Jalan AntasariDua daerah tersebut saat ini lalu lintasnya cukup padatSehingga perlu dibangun jalan alternatifModel seperti itu juga diterapkan di Tokyo, Jepang’’Untuk jalan layang digunakan untuk lalu lintas jarak jauhSementara jalan di bawahnya digunakan untuk lalu lintas pengguna kendaraan lokal,’’ terangnya(aak/pes/rul)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Effendi Anas Langsung Sisir Preman Jakarta


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler