Gebrakan Erick Thohir untuk Beberapa Perusahaan BUMN Mendapat Pujian

Kamis, 11 Februari 2021 – 20:00 WIB
Dokumentasi - Menteri BUMN Erick Thohir. ANTARA/HO-Kementerian BUMN/pri. (ANTARA/HO-Kementerian BUMN)

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir kembali membuat gebrakan penting, yakni mendorong beberapa perusahaan BUMN melakukan IPO (Initial Public Offering) atau menjual sebagian sahamnya kepada publik atau masyarakat umum.

Kurang lebih ada 8-12 perusahaan BUMN yang akan Go-Public. Perusahaan yang dimaksud terdiri dari anak usaha maupun cucu usaha BUMN.

BACA JUGA: KSP Bakal Pertemukan Nasabah Korban Jiwasraya dan Kementerian BUMN, Cari Solusi Adil

Langkah itu diambil oleh Erick Thohir sebagai wujud transformasi BUMN, penerapan transparansi, dan secara umum bagian dari Good Corporate Governance (GCG).

Pengamat pasar modal dari Universitas Indonesia Budi Frensidy menyatakan IPO akan mendorong perusahaan BUMN lebih transparan dalam tata kelolanya karena akan ikut diawasi investor publik.

BACA JUGA: Menteri Erick Thohir Keluarkan Larangan Bagi Pegawai BUMN, Tolong Disimak

“Jadi dituntut untuk lebih profesional, transparan dan dengan go public kan ada pengawasan dari publik mengenai tata kelola juga pengelolaan kinerja, efisien,” ujar Budi, Kamis (11/02/2021).

Budi menambahkan, gelaran IPO oleh BUMN juga dapat menggairahkan pasar dan menambahkan jumlah emiten di Bursa Efek Indonesia. Apalagi, jika calon emiten pelat merah itu dapat melantai bursa dengan kontribusi kapitalisasi pasar yang besar.

BACA JUGA: Teten Masduki: Holding BUMN Ultra Mikro Bikin UMKM Mudah Naik Kelas, Kok Bisa?

“Baguslah untuk meramaikan, menambah jumlah emiten di bursa, ya kan itu kalau namanya BUMN dan anak perusahaan kan tergantung Menterinya, semuanya tinggal tuunggu perintah dari atas,” ungkapnya.

Budi menyarankan, agar prospek calon emiten BUMN cerah, dapat menggaet investor yang lebih banyak. Perusahaan BUMN harus lebih dahulu membenahi laporan keuangan atau manajemen keuangan serta sistem pelaporan keuangan perusahaan.

“Utamanya ya laporan keuangannya atau manajemen dan sistem pelaporan keuangannya dirapikan dahulu dan saya percaya beberapa sih udah sistemnya enggak masalah, Cuma kalau untuk menjaring investor lebih banyak ya harganya yang wajar sesuai dengan kinerjanya sesuai dengan prospeknya,” kataya.

Sementara itu, Menteri BUMN periode 2011-2014, Dahlan Iskan menilai dengan menjadi perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), BUMN akan menjadi perusahaan yang lebih profesional dan bahkan bisa menjadi perusahaan yang lebih sehat dari karena struktur keuangan yang lebih baik.

Kondisi ini bisa membantu perusahaan untuk bisa melakukan aksi korporasi lanjutannya.

"Yang tentu juga penting menekan utang. Tetapi yang terpenting dia bisa berada di ranah publik sehingga bisa melakukan aksi korporasi dengan lebih profesional termasuk selesaikan utang-utang karena pendapatan dana dari publik belum seimbang dengan beban utang," kata Dahlan, Jumat (5/2/2021).(fri/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Menteri Bumn   Erick Thohir   BUMN   IPO  

Terpopuler