Gedung Pelni Tebakar, Dua Tewas

Sabtu, 07 Agustus 2010 – 06:36 WIB
Petugas Pemadam Kebakaran DKI Jakarta berupaya memadamkan api di gedung PT Pelni, sementara seseorang tengah berusaha menyelamatkan diri dari kejaran api dan kepulan asap. Foto : Ferry Pradolo/INDOPOD/JPNN

JAKARTA - Kebakaran maut melanda gedung PT Pelni di Jalan Angkasa Kemayoran Jakarta Pusat pada Jumat siang (6/8)Dalam kebakaran yang berlangsung sekitar tiga jam itu api selain menjalar mulai lantai 12 di puncak gedung hingga ke lantai 5 gedung tersebut, juga merenggut dua nyawa dan melukai beberapa lainnya.   

Kebakaran diketahui ketika asap hitam pekat mulai membumbung dari lantai 12 gedung sekitar pukul 11.30 yang membuat ratusan pengunjung gedung berhamburan keluar menyelamatkan diri

BACA JUGA: Ahli Waris Tuntut Tanah ke Grand Wisata

Namun beberapa orang yang tertinggal di dalam akhirnya menjadi korban


Tercatat dua korban tewas yang bernama Dadang Nurdin, 57, warga Kayu Putih Jakarta Timur yang merupakan pensiunan PT.Pelni lalu dipekerjakan di PT SGS sebagai supervisor cleaning service

BACA JUGA: Jakarta Harus Bangun TPST Lokal

Sedangkan korban Edi Pramono, 27, warga kampung Cerewet Bekasi merupakan teknisi mesin AC di lantai 10 gedung


Keduanya ditemukan telah tewas di dalam lift lantai tujuh gedung karena terjebak lift yang mati saat keduanya hendak turun menyelamatkan diri

BACA JUGA: Pertanyakan Halte yang Mangkrak

Para petugas harus membongkar pintu lift untuk mengeluarkan kedua korbanPintu lift memang otomatis terkunci begitu terjadi kebakaran atau gempa bumi.  Penemuan kedua mayat ini setelah api dapat dipadamkan sekitar pukul 14.30 oleh sedikitnya 30 unit mobil pemadam baru kemudian dilakukan penyisiran di seluruh gedung.     

Seorang korban yang selamat, Asmin mengatakan kalau saat kebakaran dirinya memang berada di lantai tujuh gedung, dan sempat mendengar jeritan orang minta tolong dari dalam lift"Tapi semuanya panik, kondisi gelap gulita dan semua ruangan dipenuhi asap hitam pekatKami semua berusaha menyelamatkan diri dan turun dari tangga darurat," ujarnya

Sedang Kasie Operasi Dinas Pemadam Jakarta Pusat Ahmad Lamping mengatakan kalau kedua korban ditemukan tewas bukan karena terbakar tapi kehabisan oksigen untuk bernapas karena terjebak asapKedua korban itu pun langsung dievakuasi ke kamar mayat RSCM untuk keperluan visum"Posisi korban meringkuk dan utuh tidak terbakar," lontarnya.

Niki Ariantika atau Tika yang merupakan isteri korban Edi Pramono saat melihat jasad suaminya hanya mampu menangisIa mengatakan kalau pukul 08.00 suaminya masih sempat mengirim SMS kalau dirinya sudah tiba di kantor"Saat dengar kebakaran saya hubungi suami saya tapi HP-nya matiSejak itu saya sudah khawatir sejak," ujar Tika murung.

Sedang korban luka yang selamat merupakan petugas cleaning service, yakni Mardani, 40, berhasil diselamatkan tim penyelamat dari lantai empat gedung setelah sempat terjebak selama dua jamBegitu pula Anton dan Agus yang sempat terjebak di lantai enam gedung akhirnya dapat diselamatkan petugas dengan cara memecahkan kaca jendela gedung dari luar.  Ketiga korban luka itu mengalami langsung dievakuasi pula ke RSCM untuk mendapat perawatan.

Kapolres Jakarta Pusat Kombes Pol Hamidin yang terus memantau peristiwa kebakaran di lokasi kejadian sejak awal hingga padam mengatakan kalau dari hasil penyelidikan sementara diduga api berasal dari korsleting listri di lantai 12 gedung yang kebetulan memang dipenuhi kabel-kabel yang mudah terjalari api"Tapi nanti tim Puslabfor akan menyelidiki untuk memastikan penyebabnyaTermasuk nanti dihitung berapa kerugian materialnya," pungkas Hamidin(ind)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemilukada DKI Jakarta Mulai Menggeliat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler