jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah mengatakan suara PDI Perjuangan di Jawa Barat tetap stabil meski diterpa masalah Arteria Dahlan yang jadi sorotan publik khususnya masyarakat Sunda.
Arteria sendiri jadi sorotan publik karena menyinggung penggunaan bahasa Sunda dalam sebuah rapat bersama DPR
BACA JUGA: Arteria Dahlan Pasangi Pelat Nomor Khusus Polisi di Mobilnya, Wakil Ketua DPR Merespons
Anggota Komisi III DPR fraksi PDI Perjuangan itu pun sudah meminta maaf atas ucapannya tersebut
"Dalam survei opini publik, ternasuk yang digelar IPO, elektabilitas PDIP masih tetap kokoh berada di urutan teratas tanpa bergeser signifikan," kata Dedi kepada JPNN.com, Jumat (21/1)
BACA JUGA: Masalah Arteria Dahlan, Pigai Sebut Nama Ridwan Kamil, Lalu Memohon Begini
"Kami membaca situasi di Jabar juga akan serupa, tidak banyak perubahan pada elektabilitas, terlebih Jabar memang bukan lumbung suara PDIP," sambung pria yang juga pengamat politik itu
Menurut Dedi, sikap Arteria yang meminta maaf kepada publik atas ucapannya membuat elektabilitas PDI Perjuangan di Jawa Barat bakal tetap stabil
BACA JUGA: Kepada Arteria Dahlan, Adi Prayitno: Jangan Merasa Mewakili Seluruh Rakyat Indonesia
"Arteria sendiri rupanya sigap dalam merespon konflik, dia segera menyampaikan permohonan maaf, jadi, elektabilitas PDIP akan tetap stabil," ujar pria yang juga anggota Komisi Politik KNPI Jawa Barat itu
Sebelumnya, Arteria mengkritik Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) yang menggunakan bahasa Sunda dalam sebuah rapat.
Kritik itu disampaikan Arteria dalam rapat Komisi III DPR dengan Jaksa Agung di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (17/1).
Dalam rapat, Arteria meminta Jaksa Agung mengambil tindakan tegas dengan memecat kajati tersebut. Namun, Arteria tak menyebut kajati yang dimaksud.
"Ada kritik sedikit, Pak JA (Jaksa Agung), ada Kajati pak, yang dalam rapat raker ngomong pakai bahasa Sunda, ganti pak itu," kata Arteria dihadapan Jaksa Agung.
Buntut dari masalah itu, #SundaTanpaPDIP sedang trending di Twitter. (cr1/jpnn)
Redaktur : Friederich
Reporter : Dean Pahrevi