jpnn.com - JAKARTA - Penyidikan kasus prostitusi online yang diduga dilakukan mucikari Robby Abbas masih terus dikembangkan Polrestro Jaksel. Sampai saat ini pengembangan masih dilakukan mendalami peran Robby yang diduga menjajakan pekerja seks komersial (PSK) kelas atas tersebut.
Kabareskrim Polri Komjen Budi Waseso juga menyambangi Polrestro Jaksel untuk memberikan dukungan, termasuk bantuan teknologi jika dibutuhkan.
BACA JUGA: Kabareskrim Datangi Penyidik Kasus PSK Bertarif Puluhan Juta, Ada Apa Ya?
Ia membantah Bareskrim akan mengambil alih kasus ini. Namun, Buwas berharap kasus ini diusut tuntas oleh Polrestro Jaksel. Dia juga tak ingin berspekulasi menyoal kalangan mana saja yang menjadi pelanggan "anak asuh" Robby. Dia mengingatkan, tidak bisa menuduh sembarangan.
Buwas membantah turun memantau kasus ini karena ada dugaan keterlibatan pejabat-pejabat tertentu yang menjadi klien Robby. "Jangan melihat kasus ini semata-mata terkait dunia entertainment saja. Hanya kalangan tertentu saja, kebetulan. Jangan menghukum mereka (dengan opini). Kalau nanti ada anggota Polri berbuat demikian, itukan pribadinya bukan institusinya," katanya.
BACA JUGA: Begini Ceritanya Dua Tahanan BNN yang Kabur Ditangkap di Malaysia
Lebih lanjut Budi mengatakan, sudah menjadi kewajibannya untuk memberikan dukungan moril dan teknis kepada Polres maupun Polsek sekalipun. "Kita turun. Ini memang salah satu program 100 hari Pak Kapolri. Kita bekerja untuk pencapaian target itu," jelasnya.
Kapolrestro Jaksel Kombes Wahyu Hadiningrat mengatakan, tujuan Kabareskrim adalah untuk memberikan bantuan terkait dengan teknologi untuk pengungkapan kasus ini. "Yang jelas alatnya terkait dengan teknologi," katanya. (boy/jpnn)
BACA JUGA: Bupati Purwakarta Usulkan Guru Een jadi Pahlawan Nasional
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sembilan Tahanan BNN yang Kabur Tertangkap, Satu Masih Berkeliaran
Redaktur : Tim Redaksi