jpnn.com, JAKARTA - Ketua Dewan Pembina Gerakan Kristiani Indonesia Raya (Gekira) Hashim Djojohadikusumo mengungkap pentingnya dialog kebangsaan.
Adapun Gekira menggelar dialog kebangsaan bertema 'Merawat Perbedaan Mewujudkan Persaudaraan dan Keadilan Sejati' di Jakarta, Sabtu (3/8).
BACA JUGA: Hashim Tegaskan Prabowo Tak akan Menambah Utang Negara Jika Pendapatan Tidak Naik
Menurut Hashim, dialog kebangsaan sangat perlu dilakukan di tengah masyarakat Indonesia yang beragam. Mulai etnis, budaya, agama, dan bahasa.
"Dalam menghadapi tantangan dan dinamika yang kompleks, dialog kebangsaan makin penting sebagai sarana untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa," Kata Hashim, dalam keterangannya, Senin (5/8).
BACA JUGA: Hashim Resmikan Forum Masyarakat Indonesia Emas, PATRIA Bergabung
Hashim mengatakan, keberagaman di Indonesia adalah kekayaan dan keindahan bangsa. Pemerintahan Prabowo Subianto nanti akan terus dirawat.
"Para pendiri bangsa sudah meletakan dasar yang baik untuk merekatkan keragaman di Indonesia," tutur Hashim.
BACA JUGA: Politisi Golkar Sepakat dengan Hashim: Makan Siang Gratis Tingkatkan Mutu Pendidikan
Ketua Umum Gekira Fary Djemy Francis menegaskan kembali pesan Prabowo, yaitu seribu kawan terlalu sedikit, satu lawan terlalu banyak.
Mantan Ketua Komisi V DPR ini memaknainya bahwa dalam hidup bermasyarakat menjadi sahabat bagi semua orang lebih luhur daripada menjadi musuh.
"Kita hanya bisa membangun bangsa dan daerah dalam persahabatan, dalam persaudaraan, dalam kebersamaan, dalam saling respek," jelas Fary.
Sementara itu, Ketua Panitia Dialog Kebangsaan dan Rapat Kerja Gekira Nikson Silalahi mengungkapkan latar belakang diselenggarakannya dialog ini.
Menurut dia, dialog ini mengingatkan kita terhadap pesan yang terus disampaikan Pak Prabowo, yaitu menjaga persatuan dan keharmonisan hubungan satu sama lain.
"Salah satu syarat menuju negara maju, menurut Pak Prabowo adalah jika rakyatnya bersatu," ungkap Nikson.
Gekira adalah sayap Partai Gerindra. Gekira menjadi wadah perjuangan politik untuk kader kristiani di Partai Gerindra. (jlo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh