Hashim Tegaskan Prabowo Tak akan Menambah Utang Negara Jika Pendapatan Tidak Naik

Jumat, 12 Juli 2024 – 07:39 WIB
Hashim Djojohadikusumo (tengah) bersama sang kakak yang juga presiden terpilih, Prabowo Subianto (kanan). Foto: source for jpnn

jpnn.com, JAKARTA - Adik presiden terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo memastikan pemerintahan yang akan dipimpin kakaknya akan menjaga rasio utang negara.

Hasim yakin Prabowo tidak akan menaikkan utang negara tanpa menaikkan pendapatan.

BACA JUGA: Jangan Gagal Paham, Ini Aturan Perhitungan Utang Negara

Dia yakin Indonesia dapat mempertahankan peringkat peringkat investasi jika pemerintah meningkatkan pendapatan negara.

“Idenya adalah menaikkan pendapatan negara dan kemudian menaikkan utang,” kata Hashim, Kamis (11/7).

BACA JUGA: Misbakhun Menghitung Utang Negara Tembus Rp 20.750 Triliun, Begini Perinciannya

Hashim mengatakan ia telah berdiskusi dengan Bank Dunia atau World Bank terkait pengelolaan utang yang bijaksana dan pruden bagi Indonesia.

Menurut Bank Dunia, kata Hashim, 50 persen dari PDB untuk Indonesia masih pada level pengelolaan keuangan negara yang aman dan pruden.

BACA JUGA: Ada Kabar Baik dari Menkeu Sri Mulyani soal Utang Negara, Bikin Optimistis

Adapun jumlah itu masih di bawah batas utang yang telah ditetapkan, yakni 60 persen PDB sesuai Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.

“Kami tidak ingin menaikkan tingkat utang tanpa meningkatkan pendapatan,” tegas Hashim.

Menurut Hashim, kenaikan pendapatan negara itu dapat diperoleh dari berbagai sumber, seperti dari ekstensifikasi pajak, cukai, royalti dari pertambangan dan bea masuk.

Sebelumnya, anggota tim gugus tugas bidang keuangan Prabowo-Gibran, Thomas Djiwandono atau Tommy Djiwandono juga telah mengatakan hal serupa bahwa Prabowo tidak akan meningkatkan rasio utang negara hingga 50 persen dari produk domestik bruto (PDB).

"Kami sama sekali tidak membicarakan target utang terhadap PDB. Ini bukan rencana kebijakan yang resmi," kata Thomas.

Pernyataan Thomas ini menyangkal laporan Bloomberg sebelumnya yang menyatakan rumor Prabowo akan menaikkan rasio utang negara hingga level tersebut.

Laporan itu kemudian merugikan mata uang negara dan pasar obligasi Indonesia.

Thomas menyatakan Prabowo sendiri belum menargetkan tingkat utang dan akan mematuhi batasan hukum yang berlaku mengenai fiskal.

"Penting untuk dicatat, itulah sebabnya Prabowo dan tim formalnya berbicara tentang kehati-hatian fiskal, karena hal itu sesuai dengan prinsip-prinsip tersebut," tegas Thomas.

Dia pun memastikan tim gugus tugas Prabowo dan tim Menteri Keuangan Sri Mulyani tengah berfokus pada peningkatan pendapatan negara, meninjau belanja negara, dan mencari ruang anggaran untuk program-program yang penting, seperti menyediakan makanan bergizi untuk para siswa di sekolah dan gizi untuk ibu hamil. (mar1/jpnn)


Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler