Gelar Diskusi Kelompok Terarah di KEK Kendal, Bea Cukai Bahas Persoalan Ini

Kamis, 22 September 2022 – 19:46 WIB
Bea Cukai menyelenggarakan kegiatan bertajuk Diskusi Kelompok Terarah bersama para pelaku usaha KEK Kendal di Aula Bea Cukai Tanjung Emas, Kamis (15/9). Foto: Humas Bea Cukai

jpnn.com, KENDAL - Kawasan ekonomi khusus (KEK) ditetapkan untuk memanfaat perekonomian tertentu. Tujuan utama KEK ialah menciptakan pertumbuhan ekonomi, pemerataan pembangunan, dan peningkatan daya saing bangsa. 

Salah satu KEK yang telah ditetapkan berada di Kendal berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 85 Tahun 2019 dan beroperasi sejak Mei 2021. 

BACA JUGA: Gelar Operasi Gabungan, Bea Cukai Berantas Rokok dan Miras Ilegal

KEK Kendal memiliki luas 1.000 hektare dengan Badan Usaha Pembangunan dan Pengelola, yaitu PT Kawasan Industri Kendal. 

KEK Kendal memiliki komitmen investasi Rp 22,9 triliun dengan realisasi 2021 mencapai Rp 12,12 triliun. Komitmen penyerapan tenaga kerja pada 2030 mencapai 20 ribu orang dengan realisasi pada 2021 mencapai 11.380 orang. 

BACA JUGA: Bea Cukai Soetta Terapkan Pengisian E-CD bagi Penumpang, Ini Tujuannya

Kegiatan utama KEK Kendal ada pada industri tekstil dan busana, otomotif, elektronik, dan logistik.

Bea Cukai menyelenggarakan kegiatan bertajuk Diskusi Kelompok Terarah bersama para pelaku usaha KEK Kendal di Aula Bea Cukai Tanjung Emas, Kamis (15/9). 

BACA JUGA: Bea Cukai Beri Asistensi Ekspor kepada Pelaku UMKM di 2 Daerah

Diskusi tersebut mengusung tema Optimalisasi Pemanfaatan Fasilitas dan Implementasi Sistem Aplikasi Kawasan Ekonomi Khusus. 

Kegiatan tersebut berlangsung secara hybrid atau gabungan daring dan luring dan dihadiri oleh seluruh pelaku usaha di KEK Kendal.

Direktur Fasilitas Kepabeanan Bea Cukai Untung Basuki menyampaikan KEK Kendal memiliki beberapa keunggulan geoekonomi dan geostrategis. 

“Keunggulan geoekonomi KEK Kendal yaitu lokasi yang berdekatan dengan Bandara Ahmad Yani, Pelabuhan Tanjung Emas, Jalur Tol Semarang-Pejagan, dan Jalur Kereta Api Ganda Jakarta-Semarang-Surabaya. Sementara pada sisi geostrategis, wilayah KEK Kendal memiliki keuntungan yaitu sektor industri berorientasi ekspor, subtitusi impor, produk berteknologi tinggi, dan aplikasi khusus yang mendukung industri 4.0 serta logistik yang berbasis industri 4.0,” terangnya.

Untung menyampaikan perkembangan KEK setelah adanya UU Cipta Kerja. 

‘’Realisasi ekspor KEK pada semester I 2021 sebesar Rp 2,65 triliun sedangkan pada semester I 2022 mencapai Rp9,41 triliun. Nilai tersebut naik tiga kali lebih tinggi dari semester I 2021,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Kanwil Bea Cukai Jateng DIY Muhamad Purwantoro menyampaikan KEK Kendal ini perlu menjadi perhatian kita semua. 

KEK merupakan proyek strategis nasional yang diharapkan bisa menyerap banyak tenaga kerja. Fasilitas di KEK diberikan terhadap seluruh kawasan dalam KEK atau based on area sehingga seluruh pelaku usaha di dalamnya hendaknya memanfaatkan fasilitas secara optimal serta memenuhi kewajiban sebagai pelaku usaha di KEK.

“Kami berharap pembangunan KEK Kendal dapat berjalan dengan baik. Kita semua harus bersinergi sehingga bisa berperan penuh dan percepatan pertumbuhan ekonomi nasional bisa tercapai,” kata Purwantoro. (mrk/jpnn)


Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Tarmizi Hamdi, Tarmizi Hamdi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler