Gelar Halalbihalal Purnawirawan, Hendropriyono Singgung Revisi Sumpah Prajurit

Jumat, 21 Juni 2019 – 18:08 WIB
Jenderal (Purn) AM Hendropriyono (berdiri) dalam halalbihalal purnwirawan ABRI yang dihadiri KH Ma'ruf Amin dan mantan Wapres Try Sutrisno di Jakarta, Jumat (21/6). Foto: M Kusdharmadi/JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriono menggelar halalbihalal dengan purnawirawan ABRI di sebuah hotel di Jakarta Selatan, Jumat (21/6). Sejumlah tokoh militer tanah air hadir dalam halalbihalal itu, antara lain Try Sutrisno, Agum Gumelar, Djoko Suyanto dan Moeldoko.

Calon Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin juga hadir pada halalbihalal itu. Pendamping Joko Widodo (Jokowi) di Pilpres 2019 itu dipercaya menyampaikan ceramahnya dalam acara yang juga dihadiri perwira TNI dan Polri aktif tersebut.

BACA JUGA: Bambang Tetap Anggap Kiai Maruf Cawapres Ilegal

Hendro dalam sambutannya menyatakan bahwa suasana sekarang berbeda dengan ketika dirinya masih aktif sebagai tentara. "Banyak yang beda, banyak yang aneh-aneh. UUD beda, UU pada berganti. Sumpah Prajurit berubah," kata Hendro.

BACA JUGA: Mantan KaBIN Ingatkan WNI Keturunan Tak Umbar Provokasi Berpotensi Kudeta

BACA JUGA: KPU Anggap KH Maruf Amin Sah Sebagai Cawapres

Guru besar ilmu intelijen itu lantas menyampaikan pesan Proklamator RI Bung Karno. "Bahwa kalau suatu hari kita bingung ke mana jalannya revolusi, akhirnya kembalilah kepada amanat penderitaan rakyat yaitu Pancasila dan UUD 1945," sebut Hendro.

Dalam acara itu ada pemutaran video kilas balik tentang lahirnya Sumpah Prajurit dan Saptamarga. Selanjutnya ada pengucapan Sumpah Prajurit asli yang dipimpin oleh Jenderal (Purn) Try Sutrisno.

BACA JUGA: Refly Harun Pastikan Maruf Amin Berpeluang Didiskualifikasi

"Sesuai skop nanti dipimpin Bapak Try Sutrisno untuk mengenang kembali bagaimana Sumpah Prajurit yang dulu dihafal luar kepala, sekarang sudah berubah. Apa yang asli salah?” katanya.

Mantan ketua umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) itu menyakini Sumpah Prajurit yang asli tidak mungkin salah. Demikian pula dengan Saptamarga.

"Masa yang asli salah. Yang benar ini yang aslinya. Silakan dimodifikasi tetapi jiwanya harus tetap ada. Kemudian, Saptamarga, tidak ada perubahan karena itu harus di-follow up," jelasnya.

BACA JUGA: Eks Kepala BIN Anggap Penggerak People Power Tersesat

Karena itu dalam acara tersebut juga ada pengucapan Saptamarga asli yang dipimpin Letjen (Purn) Syaiful Sulun. Ada pula sesi mendengarkan lagu-lagu perjuangan.

Adapun Kiai Ma'ruf Amin dalam ceramahnya mengatakan, meskipun usia sudah purna tetapi pengabdian kepada bangsa dan negara tidak pernah berhenti. "Saya juga dari sisi usia sudah masuk usia purnawirawan, tetapi kalau kiai tidak ada pensiunnya," katanya.

Hal serupa juga berlaku bagi para mantan tentara. “Prajurit juga demikian, walau sudah purnatugas tetapi tidak purnapengabdian terhadap bangsa dan negara," tambah Kiai Ma'ruf.

Ulama yang karib disapa dengan panggilan Abah itu juga mengatakan, Pancasila adalah titik temu bagi semua perbedaan saat perumusan dasar negara. “Pancasila kesepakatan dan UUD 1945 adalah kesepakatan. Karena itu saya menamakan negara ini sebagai negara kesepakatan,” kata Kiai Ma’ruf.(boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... KH Maruf Amin Bisa Didiskualifikasi, Jokowi Aman


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler