jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menggelar perayaan Hari Aksi Pengendalian Perubahan Iklim (HAPPI) 2018. HAPPI diselenggarakan mulai hari ini, Rabu (24/10) hingga besok, Kamis (25/10) di Gedung Manggala Wanabakti KLHK Jakarta.
Kegiatan ini dibuka langsung oleh Menteri LHK Siti Nurbaya. Kemudian dilanjutkan dengan seminar dan diskusi terfokus terkait pengendalian perubahan iklim.
BACA JUGA: Sudah 1,3 Juta Warga Menikmati Perhutanan Sosial
Siti mengatakan pengendalian perubahan iklim merupakan pekerjaan multisektor sehingga berbagai pihak harus ikut berperan dalam mengurangi laju kenaikan suhu antara dua derajat celcius hingga 1,5 derajat celcius.
“Perubahan iklim masih menjadi prioritas dunia. Isu ini tidak berhenti dibahas dalam forum-forum dunia termasuk forum IMF-World Bank yang baru saja berlangsung di Bali. Presiden Joko Widodo juga menyelipkan isu perubahan iklim dalam acara itu," kata Siti di Jakarta, Rabu (24/10).
BACA JUGA: Komisi VII DPR RI Setujui Realokasi Anggaran KLHK 2018
Menurut Siti, kegiatan HAPPI memiliki topik beragam. Kemudian juga dihadiri oleh elemen kunci keberhasilan dalam upaya menahan kenaikan suhu bumi.
Salah satunya adalah dengan terus mengarusutamakan isu perubahan iklim hingga ke tingkat tapak. Caranya dengan terus memberdayakan Program Kampung Iklim (Proklim).
BACA JUGA: 98 Negara Sepakat Hapus Penggunaan Merkuri
“Saat ini sudah ada 1.200 Proklim di seluruh Indonesia,” sambung dia.
Sementara itu, dalam acara pembukaan HAPPI, KLHK memberikan penghargaan kepada 137 pembina dan Proklim di tingkat provinsi, kabupaten, kota dan kelurahan/RW.
"Penerima penghargaan jadi wujud jembatan, uji tombak bersama pemerintah sebagai unsur pembawa perubahan dalam menyebarluaskan semangat perubahan iklim di tingkat tapak. Jika bersama-sama bekerja target dapat diwujudkan," terangnya.
Siti menambahkan Indonesia memiliki target penurunan emisi sebesar 29 persen dengan dana sendiri pada 2030 dan 41 persen dengan dana multilateral. Tahun 2016 Indonesia telah berhasil menurunkan emisi 8 persen.
Sementara itu, Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim KLHK Ruandha Sukadirman mengatakan, pihaknya saat ini sedang menghitung jumlah penurunan emisi pada 2017.
“Jika penghitungan sudah keluar dan diverifikasi oleh internasional, maka Indonesia bisa mendapat kucuran dana internasional untuk pengendalian perubahan iklim,” ujar dia.(cuy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Komisi IV Puji Kinerja KLHK dalam Tangani Karhutla
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan