Gelar Imam Besar Dianggap Isapan Jempol, Habib Rizieq: Jangan Tantang Para Pencinta Saya

Kamis, 17 Juni 2021 – 14:43 WIB
Sejumlah pendukung Habibie Rizieq Shihab melakukan aksi di depan Kantor Balaikota dan Gedung DPRD Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (11/6). Mereka meminta Wali Kota Bogor Bima Arya agar bertanggung jawab karena telah menyeret Habib Rizieq ke persidangan kasus swab test RS Ummi. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Habib Rizieq Shihab mengungkit kembali pernyataan Jaksa Penuntut Umum (JPU) yang menyebut 'imam besar isapan jempol' pada persidangan dengan agenda pembacaan replik perkara kasus swab test di RS Ummi, Bogor, di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Senin (14/6) lalu.

Saat membacakan materi duplik, Habib Rizieq menilai jaksa tidak fokus pada pokok kasus. Ia pun menyesalkan replik jaksa yang cenderung menyoroti hal yang sepele.

BACA JUGA: Habib Rizieq Ucapkan Terima Kasih dan Penghargaan yang Tinggi untuk Kapolri

"Saya sesalkan replik JPU dibuka dengan masalah yang sepele tapi tidak sepele, sehingga seluruh replik diisi dan dipenuhi dengan gelora emosi dari persoalan," kata Habib Rizieq dalam sidang yang digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Kamis (17/6).

Rizieq kemudian menjelaskan asal mula gelar 'Imam Besar' yang disematkan padanya.

BACA JUGA: Habib Rizieq Sebut Isi Replik JPU Banyak Menghina, Tidak Berkualitas, Mengulangi Manipulasi Fakta

Habib Rizieq mengungkap, gelar itu datang dari pengikutnya.

Dia menyatakan dirinya tidak pernah mendeklarasikan diri sebagai imam besar lantaran mengaku sadar diri dengan kekurangannya.

BACA JUGA: Ini Lho Alexway yang Mengaku Berdinas di Mabes Polri, Aslinya, Oalah

"Sebutan Imam Besar untuk saya datang dari Umat Islam yang lugu dan polos serta tulus di berbagai daerah di Indonesia," lanjutnya.

Dia juga berpendapat bahwa sebutan imam besar itu agak berlebihan.

"Saya memahami bahwa ini adalah romzul mahabbah yaitu tanda cinta dari mereka terhadap orang yang mereka cintai," sambungnya.

Menurut Rizieq, pernyataan 'imam besar isapan jempol' dari JPU justru bisa memprovokasi pengikutnya. Sehingga dia meminta jaksa untuk berhati-hati.

"Saya khawatir hinaan tersebut akan diartikan oleh Umat Islam Indonesia sebagai hinaan terhadap cinta dan kasih sayang mereka," kata Rizieq.

Habib Rizieq menilai hinaan JPU terhadap dirinya bisa saja diartikan sebagai tantangan oleh para pengikutnya, sehingga sehingga akan jadi pendorong semangat mereka untuk datang dan hadir di Pengadilan Negeri Jakarta Timur ini.

"Sekali lagi nasihat saya untuk JPU dan juga untuk semua musuh yang membenci saya, hati-hati, jangan menantang para pencinta, karena cinta tidak akan pernah bisa dikalahkan dengan kebencian," tutur Rizieq. (mcr8/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Kenny Kurnia Putra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler