Gelar ITJ, STP NHI Berkomitmen Cetak SDM Pariwisata Andal

Selasa, 03 Oktober 2017 – 08:15 WIB
International Tourism Jambore (ITJ) 2017. Foto: http://stp-bandung.ac.id/

jpnn.com, BANDUNG - Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) NHI Bandung sebagai salah satu dari lima unsur dalam pentahelix berkomitmen mencetak sumber daya manusia (SDM) andal di sektor turisme. Salah satunya diwujudkan dengan menggelar International Tourism Jambore (ITJ) pada 29 September hingga 1 Oktober 2017 di Taman Buru Masigit Kareumbi, Desa Leuwiliang, Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Kegiatan yang digelar dalam rangka memperingati Hari Pariwisata Dunia itu diikuti 200 peserta dari 33 institusi pendidikan pariwisata dalam negeri dan dua institusi pendidikan luar negeri. Yaitu Cavite State University-Imus Philippines dan Universiti Utara Malaysia.

BACA JUGA: Alutsista TNI Semarakkan Parade Garut Intan Carnival 2017

Ketua STP NHI Bandung Dr. Anang Sutono mengatakan, ITJ 2017 menghadirkan beberapa narasumber dengan materi terkait tiga isu utama. Yaitu Sustainable Tourism as a Tool of Development serta The Spirit of Wonderful Tourism. Dan yang ketiga adalah digitalisasi dan konektivitas.

"Kegiatan ini memberi kesempatan kepada para peserta untuk membangun karakter sebagai pemimpin. Generasi yang mampu memahami konsep visi dan misi kehidupan dan memiliki karakter yang solid," ujar Anang Sutono.

BACA JUGA: Tebar 1.000 Lampion Air di Telaga Bleder demi Genjot Wisata

Ketua Lembaga Profesi Pariwisata Nasional Indonesia I Gusti Putu Laksana yang hadir sebagai salah satu pembicara dalam paparanya yang berjudul Readiness of Tourism Human Resources Facing Global Competition menyatakan, ada tiga hal yang menjadi isu utama dalam membangun jiwa kepemimpinan SDM pariwisata sebagai modal menghadapi kompetisi global.

Yaitu pariwisata internasional, Masyarakat Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Community) dan ASEAN Mutual Recognition Arrangement (ASEAN MRA), serta peluang dan tantangan yang dihadapi oleh insan pariwisata Indonesia dalam menghadapi kompetisi global.

BACA JUGA: BIJB Hampir Kelar, Warga Kuningan Harus Siap Sambut Wisman

"Dalam menghadapi kompetisi global ASEAN, tentunya banyak peluang dan tantangan yang akan dihadapi oleh tenaga profesional di bidang pariwisata," ujar Putu Laksana.

Karena itu dia menegaskan, tenaga profesional pariwisata dituntut untuk menguasai kompetensi (competency) yang merupakan kombinasi dari keahlian (skill), pengetahuan (knowledge) dan perilaku (attitude). "Kualifikasi dari kompetensi tersebut dapat diperoleh melalui pelatihan, pendidikan serta pengalaman pekerjaan," kata dia.

Selain itu, Putu juga menjelaskan lima poin penting yang membentuk seseorang menjadi pemimpin hospitaliti yang baik. Lima poin tersebut adalah innovation, vision, inner values, inspiration dan communication.

"Dengan adanya keinginan untuk berinovasi, seorang pemimpin akan menciptakan suatu visi yang akan dicapai dengan adanya dukungan dari nilai-nilai kepribadian (inner values) yang kemudian memunculkan inspirasi yang disampaikan melalui komunikasi yang baik sehingga inovasi tersebut dapat diwujudkan," ujar dia.

Dalam kegiatan ITJ 2017, para peserta menghasilkan Wonderful Tourism Leader (WTL) Credo dan Protokol Kareumbi. WTL Credo tersebut sebagai paham yang mendasari prinsip-prinsip pembangunan wisata berkelanjutan (sustainable tourism).

WTL Credo tersebut dengan gimmick yakni love, empathy, awareness, dynamic, enthusiasm, responsiveness dan solidarity. WTL Credo tersebut tertuang dalam Protokol Kareumbi. Yakni Berkontribusi dalam pembangunan masyarakat, mengimplementasikan aktivitas sederhana dan mendayagunakan digitalisasi. Serta menciptakan pemimpin-pemimpin pariwisata (tourism leaders).

"Melalui lima poin tersebut diharapkan para peserta dapat membangun jiwa kepemimpinan mereka sebagai Wonderful Tourism Leaders sehingga siap dalam menghadapi kompetisi global ASEAN serta mendukung pembangunan pariwisata berkelanjutan di Indonesia serta dunia," ujar Anang Santono.

Anang menjelaskan, ITJ dilaksanakan untuk memfasilitasi pertukaran informasi dan jejaring antarinstitusi perguruan tinggi pariwisata Indonesia dan ASEAN. "Selain itu, kegiatan ini diharapkan dapat menciptakan generasi pariwisata muda yang tidak hanya memiliki kesadaran akan pentingnya pariwisata berkelanjutan namun juga dapat memengaruhi lingkungan untuk mempraktikkan prinsip-prinsip pariwisata berkelanjutan," ujar Anang.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengapresiasi terselenggaranya International Tourism Jamboree yang untuk pertama kalinya digelar. Menurutnya penerapan prinsip-prinsip pariwisata berkelanjutan sudah harus menjadi pegangan dan dasar bagi para stakeholders pariwisata. Terlebih, Indonesia merupakan negara dengan nature and culture resources yang masuk dalam "Top 20 in the World".

"Karena itu dibutuhkan SDM-SDM pariwisata dengan karakter pemimpin yang dapat menerapkan prinsip-prinsip pariwisata berkelanjutan. STP NHI sebagai salah satu stakeholder pariwisata telah membantu mewujudkannya melalui ITJ 2017," ujar Menpar Arief Yahya.

Kementerian Pariwisata, ujar Arief Yahya, selalu berkomitmen dalam mendukung pihak-pihak dalam penerapan prinsip-prinsip pariwisata berkelanjutan. Beberapa waktu lalu Kemenpar menggelar Wonderful Indonesia Tourism Awards 2017 yang di dalamnya memberikan apresiasi terhadap pihak-pihak yang telah melakukan tindakan nyata. Salah satunya penghargaan Indonesia Sustainable Awards.

Kemenpar juga telah menerbitkan Peraturan Menteri Pariwisata Nomor 14 Tahun 2016 tentang Pedoman Destinasi Pariwisata Berkelanjutan untuk Indonesia sebagai komitmen dan keseriusan pelaksanaan Sustainable Tourism Destination (STD) di Indonesia.

Standar Destinasi Pariwisata Berkelanjutan yang digunakan sudah direkognisi oleh UNWTO dan diadopsi dari standar GSTC yang terdiri dari empat standar. Yakni pengelolaan destinasi pariwisata berkelanjutan, pemanfaatan ekonomi untuk masyarakat lokal, pelestarian budaya bagi masyarakat dan pengunjung. Serta pelestarian lingkungan.

"Pariwisata memiliki keunggulan dalam menjaga lingkungan dengan menerapkan environment sustainability atau tourism sustainability dengan prinsip yakni makin dilestarikan, makin menyejahterakan,” kata Arief.(adv/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Maknyusss! Mi Gomak Taput Raih Juara I Nasional


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler