Gelar Konferensi Studi Nasional, PMKRI Menyoroti Persoalan HAM dan Ekologi

Kamis, 19 September 2019 – 08:54 WIB
Ketua Presidium Pengurus Pusat PMKRI Juventus Prima Yoris Kago pada acara pembukaan Seminar Nasional dan KSN PMKRI di Kota Kupang, Rabu (18/9). Foto: Dok. PMKRI for JPNN.com

jpnn.com, KUPANG - Konferensi Studi Nasional (KSN), Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia yang berlangsung di Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) 17-21 September 2019 menyoroti tiga persoalan yakni persoalan HAM, ekologi, dan persatuan Indonesia.

“Dari ketiga isu penting yang menjadi fokus pergerakan dan perjuangan PMKRI, maka KSN kali ini fokus pada dua isu dan persoalan utama yang harus diselesaikan yakni persoalan HAM dan Ekologi,” kata Ketua Presidium Pengurus Pusat PMKRI Juventus Prima Yoris Kago pada acara pembukaan KSN PMKRI di Kota Kupang, Rabu (18/9).

BACA JUGA: PMKRI Nilai Razia Buku Sebagai Bentuk Pengekangan Intelektual

Menurut Juventus, PMKRI melihat berbagai problem bangsa yang terjadi hari ini seperti kebakaran hutan yang dari tahun ke tahun semakin tidak terkontrol, kasus-kasus pelanggaran HAM di Indonesia yang belum diselesaikan secara serius.

“Oleh karena itu, kami perlu mempertegasnya agar kita tidak menjadi bangsa pelupa,” tegas Juventus yang juga mantan Ketua PMKRI Kupang ini.

BACA JUGA: Pasca-Putusan MK, PMKRI: Saatnya Konsolidasi untuk Kemajuan Bangsa

Untuk diketahui, agenda studi Nasional PMKRI se-Indonesia tersebut diawali dengan Seminar Nasional. Ribuan peserta seminar terdiri dari dari mahasiswa, organisasi kepemudaan, tokoh lintas agama, dan pelajar memadati aula Milenium Ballroom, Kota Kupang.

Seminar yang mengangkat tema “Pembangunan Berkelanjutan Dalam Memperkukuh Ketahanan Nasional Menuju Indonesia Emas 2045” itu dibuka oleh Wakil Gubernur NTT, Yosef Naisoi.
Lebih lanjut, Juventus menegaskan penyelenggaraan KSN ini sebagai respons PMKRI terhadap situasi nasional.

BACA JUGA: Korban Penculikan 98 Yakin Jokowi-JK Mampu Selesaikan Persoalan HAM

“Sebagai organisasi pergerakan, kami menyadari bahwa PMKRI perlu melakukan refleksi kritis untuk memberikan sumbangan gagasan demi kemajuan nusa dan bangsa,” kata Juventus.

Sementara itu, Wakil Gubernur NTT, Josef Naisoi dalam sambutannya memberikan apresiasi kepada PMKRI yang telah mengambil kota Kupang sebagai tempat pelaksanaan Konferensi Studi Nasional PMKRI kali ini.

“Mewakili Pemerintah Provinsi NTT kami ucapkan selamat datang bagi seluruh delegasi PMKRI. Selamat datang di Kota Kupang, Kota Kasih dan Nusa Tinggi Toleransi,” ungkap Naisoi yang juga alumni PMKRI tersebut.

Menurut Naisoi, pemerintah dan masyarakat Kota Kupang menyadari bahwa tema yang diangkat oleh PMKRI pada KSN sangat tepat dengan situasi bangsa dan negara saat ini.

Di tengah situasi bangsa saat ini, PMKRI melakukan terobosan dengan melakukan refleksi kritis dengan berbagai kajian dari segala bidang keilmuannya.

“Sebagai mahasiswa, ini (KSN) adalah hal baik, karena kita perlu memberikan respons gagasan untuk memajukan nusa dan bangsa,” tegas Naisoi.

Di NTT, lanjutnya, pemerintah sedang berupaya menekan angka kasus pelanggaran HAM dan persoalan lainnya yang juga sejalan dengan apa yang menjadi konsen pergerakan PMKRI.

“Pemerintah Provinsi NTT juga butuh pemikiran dan gagasan para pemuda untuk berkolaborasi tentunya untuk tujuan baik demi yang kita impikan yaki bonum commune,” katanya.(fri/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler