Gelar MAF, Kementan Sampaikan Urgensi Sinergi Vokasi Pertanian dengan Iduka

Kamis, 02 September 2021 – 16:22 WIB
Kementan menggelar MAF dan menyampaikan pentingnya sinergi antara vokasi pertanian dengan industri dan dunia kerja. Foto: Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), kembali menggelar Millenial Agriculture Forum (MAF), 31 Agustus 2021.

Kali ini, MAF yang difasilitasi SMKPP Negeri mengangkat tema Sinergisitas Pendidikan Vokasi Pertanian dengan Iduka dalam Mencetak Tenaga Terampil Pertanian yang Unggul dan Pengusaha Pertanian Milenial.

BACA JUGA: Tinjau BPP Cigugur, BPPSDMP Beri Pesan Ini Pada Penyuluh Pertanian

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengataka pertanian Indonesia harus mengarah ke pertanian maju, mandiri, modern.

"Untuk mendukung itu, petani milenial mempunyai peran penting. Khususnya untuk kemajuan pembangunan pertanian saat ini. Karena, untuk melanjutkan pembangunan di sektor pertanian dibutuhkan dukungan dari SDM pertanian yang maju, mandiri, dan modern. Dan tentunya itu bisa didapatkan dari bangku pendidikan vokasi," katanya.

BACA JUGA: Penguatan IPDMIP, BPPSDMP Minta Siapkan Exit Strategy

Mentan SYL menambahkan pengembangan pendidikan vokasi menjadi kunci terhadap cikal bakal lahirnya petani milenial.

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menyampaikan bahwa petani milenial mempunyai peran penting dalam melanjutkan pembangunan disektor pertanian.

BACA JUGA: BPPSDMP Gelar Pelatihan Sejuta Petani dan Penyuluh Secara Masif

"Sehingga, dibutuhkan dukungan dari SDM pertanian. Selain itu SDM pertanian adalah pengungkit terbesar produktivitas pertanian. Maka pendidikan vokasi menjadi salah satu kunci terhadap cikal bakal lahirnya petani milenial," katanya.

MAF yang diadakan secara virtual, diikuti 408 peserta di room meeting dan 149 via channel Youtube SMK PP Negeri Sembawa.

Sebagai salah satu unit pelaksanan teknis Pendidikan vokasi di bawah naungan Kementan, SMK PP Negeri Sembawa berkomitmen menyiapkan SDM pertanian yang maju, mandiri, modern, dan berjiwa kewirausahaan.

Salah satu cara mewujudkan hal tersebut adalah melalui kesinergisan pendidikan yang berlangsung di SMK Pertanian Pembangunan Negeri Sembawa dengan industri dan dunia kerja, yang dalam pelaksanaannya tentunya terdapat banyak hal menarik.

Arief Daryanto selaku Dekan Sekolah Vokasi, Institut Pertanian Bogor (IPB), yang menyampaikan materi terkait sinergi pendidikan dengan Industri dan Dunia Kerja (IDUKA) dalam mencetak SDM Pengusaha Pertanian Millennial Unggul dan Berdaya Saing.

Arief memaparkan dengan teknologi pertanian modern dapat meningkatkan minat generasi milenial untuk terjun ke dunia pertanian.

Hadir dari sisi milenial, Andi Santoso, Duta Petani Milenial dan Owner CV Candi Farm yang mempresentasikan materi link and match yang selama ini telah dilaksanakan bersama SMK PP Negeri Sembawa dengan pihaknya. Kegiatan yang telah dilakukan antara lain penyusunan kurikulum, tempat magang, praktisi/guru tamu, serta serapan alumni ke Iduka.

"Kunci sukses menjadi petani millennial, adalah dengan dasar pendidikan vokasi, minat serta dapat membaca peluang sehingga tercapainya gol yang diharapkan," katanya.

Dari dunia Industri, Irwanto, District Manager PT Sebangun Bumi Andalas menyampaikan strategi menjadi tenaga kerja terampil dan tangguh di bidang Hutan Tanaman Industri (HTI).

Menurutnya, ketika selesai dari pendidikan vokasi dan memilih untuk berkarier di perusahaan, maka untuk menjadi seorang tenaga kerja yang andal dan tangguh hal-hal yang harus dimiliki antara lain memiliki target yang terukur, berpikir kearah inovasi, mau menerima perubahan.

Alumni SMKPP Sembawa ini menambahkan hal lain yang harus dilakukan adalah melakukan perubahan dari awalnya aktivitas manual ke pengembangan teknologi, menerima perubahan aktivitas yang berbasis teknologi, evaluasi terhadap setiap hasil kerja.

"Tidak lupa leader dalam bidang pekerjaan yang ditekuni, berdiskusi mencari solusi terhadap permasalahan yang ditemukan, memiliki orientasi hasil akhir yang maksimal, serta ikut berperan dalam menjaga keamanan hutan," kata Irwanto. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... BPPSDMP Kementan Gelar Pelatihan Sejuta Petani, Demi Indonesia Bangkit


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler