PDIP Gelar Sekolah Partai Lagi untuk Gembleng Calon Kada

Minggu, 10 Desember 2017 – 16:20 WIB
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bersama Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Foto: Ricardo/JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - PDI Perjuangan kembali menggelar sekolah partai untuk menggembleng calon-calonnya yang diusung pada Pilkada Serentak 2018. Hari ini (10/12), partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu mengumpulkan para jagonya untuk Pilkada 2018 di Wisma Kinasih Depok, Jawa Barat untuk mengikuti program Sekolah Calon Kepala Daerah.

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan, partainya terus berupaya melembagakan sekolah bagi calon kepala daerah. Melalui program itu pula calon kepala daerah ataupun calon wakil kepala daerah dari PDIP digembleng agar ketika kelak terpilih tidak hanya menjunjung tinggi ideologi tapi juga bisa memberikan solusi atas berbagai persoalan masyarakat.

BACA JUGA: Konon Pak Ganjar Masih Disayang

“Hari ini sekolah calon kepala daerah dimulai sebagai tahapan strategis di dalam memenangi Pilkada Serentak 2018. Sekolah ini sebagai tanggung jawab partai kami untuk menghasilkan kepemimpinan ideologis, kepemimpinan yang membumikan Pancasila dan kepemimpinan yang membangun peradaban dengan memberi jawaban atas berbagai persoalan bangsa dan negara guna membangun masa depan yg lebih baik,” ujar Hasto.

Politikus asal Yogyakarta itu menjelaskan, Sekolah Calon Kepala Daerah PDIP sudah memiliki kurikulum dengan beragam materi. Misalnya, ada materi reformasi birokrasi sebagai penopang e-government, mewujudkan pemerintahan yang bersih dan bebas korupsi, serta hal-hal terkait dengan strategi pemenangan pemilu berdasarkan kekuatan gotong royong.

BACA JUGA: Honorer K2: Apakah Kami Harus Mengadu ke Ibu Megawati?

Melalui sekolah calon kepala daerah pula PDIP menanamkan nilai-nilai gotong royong. Sebab, pilkada harus bisa menjadi kerja bersama yang melibatkan kader dan simpatisan PDIP, serta calon kepala daerah yang diusung.

“Bagi PDI Perjuangan, pilkada bukan persoalan orang per orang. Pilkada merupakan pergerakan kolektif kepartaian bersama pasangan calon untuk memenangkan hati rakyat,” tegasnya.

BACA JUGA: Pemilik Suket Boleh Nyoblos di Pilkada 2018

Karena itu Hasto menegaskan, di dalam sekolah calon kepala daerah itu ada materi tentang membangun ikatan emosional. Dengan demikian ketika calon yang diusung terpilih, ikatan emosional itu menjadi modal penting untuk bekerja sama dalam kegotongroyongan.

“Kerja sama secara horisontal untuk menjalankan konsepsi pembangunan semesta berencana yang dirintis oleh Bung Karno. Kerja sama secara vertikal untuk memerkuat konsolidasi politik Presiden Joko Widodo,” tutur Hasto.

Nantinya, dalam sekolah partai itu ada pembekalan langsung dari Megawati dan para kepala daerah asal PDIP yang selama ini berkinerja moncer. Antara lain Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Bupati Ngawi Budi Sulistyono, Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, serta Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti.

“Mereka akan menjadi inspirasi tentang model pemerintahan prorakyat, pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat,” pungkas Hasto.(rmo/jpg/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kalau Semua Seperti PDIP, DPR Tidak Gaduh


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler