Gelar Pentas Seni Budaya Empat Pilar di Undip, Arwani Thomaf Berpesan Begini

Sabtu, 04 November 2023 – 21:26 WIB
Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) bersama Universitas Diponegoro (Undip) menggelar metode pagelaran seni budaya di Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (4/11). Foto: MPR RI

jpnn.com, SEMARANG - Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) bersama Universitas Diponegoro (Undip) menggelar metode pagelaran seni budaya di Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (4/11).

Acara tersebut dihadiri ratusan mahasiswa Undip. Kehadiran mereka di sana untuk mengikuti Sosialisasi Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika (Empat Pilar MPR).

BACA JUGA: Syarief Hasan Ajak Masyarakat Bogor Memperkuat Komitmen Terhadap Empat Pilar MPR

Dalam sosialisasi bertema ‘Dalam Rangka Pendidikan Penguatan Empat Pilar Kepada Generasi Muda’ itu berbagai bentuk seni budaya seperti Tari Dugderan, Tari Semarangan, dan Wayang Orang, dipentaskan dalam acara tersebut.

Adapun acara itu dihadiri oleh Wakil Ketua Badan Sosialisasi MPR Mohammad Arwani Thomafi, Anggota Badan Sosialisasi MPR yakni Abidin Fikri, Mohammad Idham Samawi, Mohammad Saleh, Herman Khaeron, Habib Ali, Darmansyah Husein, Saadiah Uluputty, dan Putih Sari; Deputi Bidang Pengkajian dan Pemasyarakatan Konstitusi Setjen MPR Hentoro Cahyono, dan Dekan Fakultas Hukum Undip Prof. Dr. Retno Saraswati SH, Mhum.

BACA JUGA: Dukung Sosialisasi Gerakan Empat Pilar untuk Persoalan Etika Kehidupan Berbangsa

Arwani Thomafi mengatakan Badan Sosialisasi kali ini melaksanakan kegiatan dengan mengangkat metode pagelaran seni budaya.

Menurut dia, sosialisasi semacam ini tidak hanya digelar di Semarang.

BACA JUGA: Syarief Hasan: Empat Pilar MPR Perekat Kesatuan Bangsa Indonesia

“Alhamdulillah beberapa minggu yang lalu, kami mengadakan kegiatan serupa di Universitas Lampung dan Universitas Udayana Bali," ujar Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu.

Kegiatan sosialisasi lewat seni dan budaya, menurut mantan aktivis HMI itu merupakan konsen dari Badan Sosialisasi karena disadari Indonesia memiliki begitu banyak kekayaan budaya dan seni.

Dia menuturkan bangsa ini memiliki lebih dari 478 suku bangsa serta lebih dari 742 bahasa dan dialog daerah.

“Tidak pernah kita temukan di negara manapun  di dunia kekayaan bahasa dan suku bangsa seperti di Indonesia," tuturnya.

Dibandingkan dulu saat masih ada Uni Soviet, mereka hanya memiliki keragaman bahasa dan suku tidak lebih dari 200 ragam. Pun demikian juga dengan Yugoslavia.

“Tidak ada bangsa semajemuk, seberagam, Indonesia," ujar pria kelahiran Rembang, Jawa Tengah itu.

Dari keberagaman yang ada itulah dirinya berharap budaya bangsa menjadi pilar persatuan dan modal pembangunan.

“Mari kokohkan Empat Pilar”, harapnya.

Keragaman yang ada perlu disyukuri sebagai pemberian Tuhan yang Mahakuasa.

Untuk itu harapan dari sosialisasi yang digelar di Semarang itu akan memberikan sumbangsih kepada semua untuk ingat dan menyadari betapa pentingnya kekayaan ragam budaya. 

Di Jawa Tengah saja mempunyai beragam tarian dan kesenian yang luar biasa yang menjadi ciri khas, cita rasa, buah pikir, termasuk mampu menjadi solusi untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi bangsa khususnya di tahun-tahun politik.

“Perbedaan pilihan saat pemilu presiden dan pemilu legislatif jangan mengurangi dan mematikan semangat persatuan," tegasnya.

Di hadapan ratusan mahasiswa, Arwani Thomafi menyebut bangsa Indonesia saat ini populasi pendudukannya 50 persen lebih adalah anak muda.

Mereka disebut yang akan memberikan sumbangsih  dan warna  bagi Indonesia lima hingga lima puluh tahun ke depan.

Pada tahun-tahun tersebut generasi muda mempunyai peran dan posisi yang sangat penting.

Dalam kesempatan yang sama, Retno Saraswati mengatakan Pancasila perlu terus menerus digaungkan namun diingatkan ideologi bangsa itu juga harus diimplementasikan dalam kehidupan keseharian.

“Tak hanya dihafalkan tapi bagaimana juga diimplementasikan sesuai dengan peran masing-masing," ujarnya.

Pengamalan Pancasila dicontohkan bagaimana mahasiswa punya sifat toleransi dan persatuan.

“Jangan malah memunculkan sikap konflik," tegasnya.

Dalam kesempatan itu dirinya mengajak pada semua untuk intropeksi apakah sudah mengamalkan Pancasila.

Dirinya mengapresiasi MPR yang kerap melakukan Sosialisasi Pancasila sebab bila hal demikian tidak dilakukan maka nilai-nilai luhur bangsa akan pudar. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sjarifuddin Hasan Puji Pemahaman Jemaah MT Darussa’adah Terhadap Empat Pilar MPR


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler