Gelar Rapim DPR Pertama Kali, Bamsoet Bikin Terobosan Lagi

Kamis, 25 Januari 2018 – 22:55 WIB
Ketua DPR Bambang Soesatyo (berbatik biru) dalam rapat pimpinan yang dihadiri seluruh wakil ketua DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (25/1). Foto: DPR for JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) Bambang Soesatyo menggelar rapat pimpinan (rapim) dengan para wakil ketuanya, Kamis (25/1). Agenda rapim yang digelar di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, itu adalah membicarakan hal-hal krusial di DPR.

Seluruh wakil ketua DPR hadir dalam rapim itu. Yaitu Fadli Zon selaku wakil ketua DPR yang membidangi urusan politik dan keamanan, Fahri Hamzah (bidang kesejahteraan rakyat), Agus Hermanto (bidang industri dan pembangunan), serta Taufik Kurniawan (bidang ekonomi dan keuangan).

BACA JUGA: Bamsoet Sebut Fayakun Kelompoknya Setnov

“Ini merupakan rapat pimpinan pertama sejak saya menjabat ketua DPR. Rapim baru bisa dilakukan sekarang karena menunggu pimpinan lain berada di Jakarta,” ujar Bambang.

Ketua DPR yang beken dengan nama panggilan Bamsoet itu menjelaskan, rapim tersebut membicarakan perkembangan sejumlah rancangan undang-undang (RUU) yang tengah dibahas para wakil rakyat. Salah satunya adalah RUU MPR, DPR, DPD dan DPRD (MD3) yang substansi dan pasal-pasalnya sudah disetujui pemerintah.

BACA JUGA: Jangan Ada Dusta di Antara Kita, Juga Berlaku untuk Bamsoet

“Karena pada prinsipnya sudah terjadi kesepakatan antara pemerintah dan DPR, kita harapkan UU MD3 sudah bisa disahkan paling lambat tanggal 14 Februari depan,” sebutnya.

Legislator Partai Golkar itu menambahkan, rapim juga membahas penanggulangan kejadian luar biasa campak dan gizi buruk di Kabupaten Asmat, Papua. Pimpinan DPR sepakat akan melakukan penggalangan bantuan dari para anggota DPR untuk disalurkan ke Papua.

BACA JUGA: Target Selesaikan UU MD3 Sebelum Reses

“Kami harapkan akan banyak anggota dewan yang ikut menyumbang untuk menyelesaikan permasalahan gizi buruk di Papua. Komisi VIII, IX dan X juga segera mengadakan rapat koordinasi dengan kementerian terkait guna mengatasi permasalahan tersebut,” tutur Bamsoet.

Namun, ada hal lain yang juga disepakati rapim, yakni tradisi pertemuan informal sembari makan siang auat lunch meeting setiap Selasa. Sedangkan untuk pertemuan informal dengan semua ketua komisi dan Alat Kelengkapan DPR (AKD) akan digelar rutin sebulan sekali.

“Lunch meeting merupakan pertemuan informal lintas fraksi yang diadakan pimpinan DPR. Tujuan dilakukan pertemuan informal tersebut untuk membahas isu-isu krusial serta menyelesaikan permasalahan di lingkup kedewanan,” tutur Bamsoet.

Lebih lanjut Bamsoet mengatakan, ada alasan yang mendasarinya memperbanyak pertemuan informal. “Pengalaman selama ini, pertemuan-pertemuan informal ini lebih efektif untuk mengatasi permasalahan yang ada,” katanya.

Rapim DPR juga sepakat membuat terobosan untuk meningkatkan tingkat pengisian Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) para wakil rakyat. Bamsoet menjelaskan, pimpinan DPR akan bekerja sama dengan bagian pencegahan KPK untuk membantu anggota DPR yang kesulitan melakukan pelaporan LHKPN.

“Kami akan sediakan tempat di DPR bagi pegawai KPK untuk membantu para anggota DPR yang akan melaporkan LKHPN. Kerja sama ini tentu akan mempermudah bagi anggota DPR melakukan pelaporan LHKPN, sehingga kita harapkan tidak ada lagi anggota DPR yang tidak melaporkan kekayaaannya ke KPK,” pungkasnya.(jpg/boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pimpin Komisi III, Kahar Mau Hubungan dengan KPK Lebih Adem


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler