Gelar RUPST, Perusahaan Telekomunkasi Ini Bukukan Pendapatan Rp 117 Miliar

Jumat, 28 Juni 2024 – 11:09 WIB
PT Ketrosden Triasmitra menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun 2024 dan Public Expose di Jakarta, Kamis (28/7). Foto: source for jpnn

jpnn.com, JAKARTA - PT Ketrosden Triasmitra menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun 2024 dan Public Expose di Jakarta, Kamis (28/7).

Dalam agenda itu, perusahaan yang bergerak di bidang infrastruktur jaringan telekomunikasi tersebut melaporkan capaian yang diraih perusahaanya.

BACA JUGA: Gelar RUPST, PT Ingria Angkat Ridwan Kamil sebagai Komisaris Independen

Direktur Utama Perseroan Triasmitra Group, Titus Dondi mengatakan pada kuartal pertama 2024, perusahaan membukukan pendapatan sebesar Rp 117 miliar.

Pendapatan itu meningkat 33 persen dibandingkan tahun lalu di kuartal yang sama.

BACA JUGA: Gelar RUPST, PT Modernland Realty Bukukan Pendapatan Capai Rp1,15 triliun

"Peningkatan itu berdampak pula pada peningkatan Laba Kotor sebesar 40% dan Laba Usaha sebesar 39% jika dibandingkan dengan perolehan Kuartal Pertama Tahun 2023," kata dia di Jakarta, Kamis.

Secara bisnis, kata dia, perseroan mendapatkan kontrak baru dari beberapa pelanggan yang membeli layanan perseroan berupa core jaringan kabel laut maupun darat di beberapa jalur eksisting yang disediakan.

BACA JUGA: Liga Fun Futsal APJII DKI Jakarta, Wadah Silaturahmi Perusahaan Telekomunikasi di Indonesia

"Kami mencatatkan beberapa prestasi di bisnis Managed Service terkait dengan peningkatan layanan dan kepuasan pelanggan," tuturnya.

Pertama, Perseroan mendapatkan kepercayaan kembali dari Mitra Internasional melalui kontrak kerja sama pengamanan kabel laut INDIGO West Cable System, setelah pada tahun sebelumnya Perseroan berhasil mendapatkan kepercayaan dari mitra internasional lain dari Vocus Communications untuk menjaga kabel laut Australia-Singapore Cable (ASC).

Selanjutnya, Perseroan berhasil menorehkan prestasi pada Pekerjaan Restorasi untuk kabel milik pelanggan lain.

PT XL Axiata mempercayakan pekerjaan Restorasi Kabel Laut Segmen Kuala Tungkal–Sungai Liat kepada Perseroan dan mencatatkan performa yang gemilang dengan menyelesaikan pekerjaan Restorasi selama 12 hari.

Tak hanya itu, Perseroan bersikap tegas terhadap kejadian putusnya kabel laut yang disebabkan oleh kelalaian pihak lain seperti Kapal Komersial dan Nelayan.

Perseroan telah berhasil melakukan intercept terhadap Kapal Komersial maupun Kapal Nelayan yang diduga menjadi penyebab putusnya kabel laut.

Selain intercept, Perseroan pun beberapa kali berhasil melakukan claim ganti rugi atas kerugian yang dialami Perseroan akibat terjadinya putus kabel laut.

Mereka beberapa kali berhasil melakukan penindakan hukum terhadap tersangka yang menyebabkan putusnya kabel laut.

Pada 2024, perusahaan menerapkan beberapa inisiatif dalam upaya pencapaian target pendapatan. Inisiatif tersebut diantara lain Peningkatan Pendapatan Perseroan, Transformasi Digital, dan Peningkatan Pelayanan Pelanggan.

Inisiatif dalam peningkatan pendapatan dilakukan dengan mengoptimalkan pendapatan Perseroan melalui penjualan core jaringan kabel laut / darat yang sudah beroperasi maupun yang masih dalam tahap Pembangunan.

Sementara untuk inisiatif Transformasi Digital, Perseroan menjalankan transformasi digital secara menyeluruh dan konsisten dengan tujuan meningkatkan efektivitas dan efisiensi bisnis Perseroan, serta meningkatkan pengendalian dan pengawasan proses bisnis yang lebih baik.

Sedangkan untuk inisiatif peningkatan pelayanan pelanggan, Perseroan menerapkan peningkatan keahlian dan produktivitas tim serta optimasi sistem pemeliharaan kabel laut dan darat.

Perseroan mentargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 36% dari pencapaian pendapatan tahun lalu atau senilai dengan Rp 531 miliar.

Target pertumbuhan pendapatan tersebut akan didominasi oleh pertumbuhan bisnis Developer dimana Perseroan akan memaksimalkan penjualan jalur kabel laut dan darat yang sudah beroperasi (existing) dan penjualan jalur kabel yang masih dalam proses Pembangunan.

Dalam pengembangan bisnis, Perseroan memiliki tiga fokus utama. Fokus pertama dalam rencana pengembangan bisnis yaitu Proyek Pembangunan SKKL Rising-8 Jakarta-Singapore.

Perijinan atas SKKL ini sudah sampai diterbitkan Rekomendasi II dari pemerintah.

SKKL ini akan memiliki panjang kabel sekitar 1.128,5 km dengan menggunakan teknologi sistem Repeater dan memiliki kapasitas minimal sebesar 25 terabite (TB) per second per fiber pair.

Kabel yang akan digunakan untuk penggelaran SKKL Rising–8 ini menggunakan Kabel dari produsen Jerman yaitu Norddeutsche Seekabelwerke (NSW), sementara Repeater yang digunakan berasal dari produsen Perancis yaitu Alcatel Submarine Network (ASN).

Saat ini kabel dan repeater yang dipesan sudah dalam proses produksi dan jika sudah selesai produksi, direncanakan dikirim ke Indonesia pada Q4 tahun 2024.

Dengan kapasitas minimal 25 TB per second per faber pair tersebut, menjadikan kabel SKKL Rising-8 akan menjadi kabel laut yang berteknologi paling tinggi saat kabel tersebut tergelar nanti.

Rencana pengembangan bisnis selanjutnya yaitu menyelesaikan proyek konversi kapal penggelar kabel.

Untuk mendukung pelaksanaan penggelaran SKKL Rising-8 nanti, Triasmitra juga sedang menyiapkan kapal penggelar kabel (cable ship) yang diberi nama kapal Bentang Bahari yang saat ini sedang dalam proses konversi dari yang sebelumnya kapal supply menjadi kapal penggelar kabel bawah laut.

Nantinya, kapal ini selain disiapkan untuk melakukan penggelaran SKKL Rising-8, juga bisa digunakan untuk melakukan penggelaran dan perbaikan kabel-kabel laut milik Triasmitra atau disewa oleh pihak lain untuk melakukan penggelaran kabel atau melakukan perbaikan kabel laut yang sudah ada.

Triasmitra berharap kapal Bentang Bahari akan menjadi salah satu kapal yang mumpuni di Indonesia dalam melakukan penggelaran maupun perbaikan kabel bawah laut.

Sehingga akan turut berperan dalam mempercepat pembangunan infrastruktur telekomunikasi khususnya kabel bawah laut di Indonesia.

Selain itu, Perseroan sedang berencana mengembangkan cakupan bisnisnya sampai ke Indonesia Tengah dengan rencana Pembangunan SKKL Indonesia Tengah yang menyambungkan pulau Bali, Nusa Tenggara, hingga Sulawesi.

SKKL Indonesia Tengah ini dirancang dengan memiliki 9 Segmen dengan total panjang hingga 2.597 km. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Genjot Fintech, Bank Butuh Perusahaan Telekomunikasi


Redaktur & Reporter : Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler