Geledah DPR, KPK Angkut Tiga Kardus Barang Bukti

Kamis, 19 Maret 2009 – 06:14 WIB
Foto: Mustafa Ramli/Jawa Pos
JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menelusuri keterlibatan orang-orang di belakang anggota DPR Abdul Hadi DjamalRabu (18/3), mereka menggeledah ruang kerja Abdul Hadi di ruang nomor 1905 lantai 19 Gedung Nusantara I, kompleks gedung DPR/MPR

BACA JUGA: Keluarga Arinda Serahkan ke Polisi

Penggeledahan itu dilakukan untuk mencari barang bukti kasus suap dana stimulus proyek pembangunan dermaga dan bandara di wilayah Indonesia bagian timur.

Petugas KPK berjumlah sepuluh orang mendatangi gedung DPR sekitar pukul 11.07
Lima di antara mereka memakai rompi KPK berwarna krem, sedangkan lima lainnya memakai pakaian biasa

BACA JUGA: Waspadai Penggembosan Parpol Islam

Beberapa petugas dan perangkat DPR mendampingi petugas KPK
Mereka, antara lain, Kepala Bagian Administrasi DPR Endang Karyono dan Ketua Badan Kehormatan DPR Irsyad Sudiro

BACA JUGA: Diincar KPK, Ahmad Sujudi Resmi Dicekal



Di ruang Abdul Hadi, sebagian penyidik terlihat memeriksa lemari kayu bertingkat empatSebagian penyidik tampak sedang memeriksa brankas di ruang politikus Partai Amanat Nasional (PAN) tersebutBrankas anggota Komisi Perhubungan itu pun dibongkarAda pula penyidik yang berjongkok sambil membuka-buka dokumen yang ditemukanSeorang penyidik lain terlihat sedang mencetak dokumen yang diambil dari komputer di dalam ruang Abdul Hadi DjamalPetugas menggeledah ruang tersebut selama enam jamPenggeledahan baru usai sekitar pukul 16.30.

Pasca penggeledahan, Irsyad Sudiro mengatakan, ada 27 item yang diamankan dari ruang Abdul HadiItem itu berupa surat, dokumen, alat komunikasi, dan benda-benda lainnya''Ada juga data yang diunduh dari komputer hingga tujuh CD,'' ungkapnya.

Apa saja isi dokumen tersebut? Irsyad mengaku tidak tahuYang jelas, katanya, BK akan selalu kooperatif dalam kasus seperti ini''Kami membuka lebar-lebar pintu DPR untuk KPK melakukan upaya penyidikan,'' tegasnya.

Abdul Hadi ditangkap petugas KPK pada Senin malam, 2 Maret 2009Dia diduga menerima uang Rp 54,5 juta dan USD 90.000 dari pengusaha Hontjo Kurniawan melalui pegawai Departemen Perhubungan DarmawatiPemberian itu diduga terkait dengan pembangunan dermaga dan bandara di wilayah Indonesia bagian timur.

Di samping menggeledah ruang Abdul Hadi Djamal, KPK kemarin mendatangi rumah Darmawati Dareho, pejabat eselon III bagian Tata Usaha (TU) Distrik Navigasi Ditjen Perhubungan Laut, dan gedung Dephub

Menurut Juru Bicara KPK Johan Budi SP, penggeledahan itu dilakukan untuk melengkapi alat bukti di penyidikanDi Departemen Perhubungan, tim KPK menggeledah ruang Biro PerencanaanDiperkirakan, di ruang tersebut terdapat dokumen yang berkaitan dengan Darmawati Dareho''Pemeriksaan di lantai tiga mulai pukul 12.00 WIB tadi," ujar Kepala Pusat Komunikasi Publik Dephub Bambang SErvan kemarin.

Di dalam ruang Biro Perencanaan itu terdapat empat kepala bagian, yakni Kabag Rencana, Kabag Program, Kabag Pentarifan, dan Kabag Analisa EvaluasiBelum diketahui, ruang mana yang diperiksa KPKSementara itu, ruang Kepala Biro Perencanaan masih kosongPasalnya, pejabat lama, Tunjung Indrawan, saat ini sudah menempati jabatan baru sebagai Dirjen Perkeretaapian''Baru dua minggu pindah, sekarang masih kosong posisinya," terangnya.

Kehadiran KPK tersebut ternyata tidak mengganggu aktivitas pegawai lainnyaMereka bekerja dan pulang seperti biasaDephub berjanji memberikan dokumen apa pun yang diperlukan KPK''Kalau dokumen-dokumen yang diperoleh kurang, kami siap mencarikan," jelasnya(aga/git/wir/kim)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 2012, 15 Juta Pekerja Bantu 150 Juta Lainnya


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler