jpnn.com - MANOKWARI - Cuaca buruk tampaknya merata terjadi di Indonesia, termasuk juga di wilayah Provinsi Papua Barat. BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika) memperkirakan hujan disertai angin kecang serta gelombang tinggi akan terjadi di wilayah Provinsi Papua Barat untuk beberapa hari kedepan.
Staf BMKG Manokwari Eronika Hariandja mengatakan, wilayah utara Provinsi Papua Barat yang berhadapan dengan Samudera Pasifik, seperti Raja Ampat dan Sorong akan terjadi gelombang tinggi, bahkan mencapai 3,5 meter pada 21-25 Januari. Sedangkan kecepatan angin maksimum bisa mencapai 15 knot.
"Ini perkiraan satu minggu depan, di perairan Papua Barat wilayah utara tinggi gelombang bisa mencapai 3,5 meter, bisa terjadi di Sorong dan Raja Ampat. Ya, secara umum, rata-rata tinggi gelombang pada 25 Januari mencapai 2,5-3,5 meter," jelasnya kepada wartawan di kantornya, Senin (20/1).
BACA JUGA: Subsidi Rp 300 Ribu untuk Perceraian Orang Miskin
Dengan tinggi gelombang yang bisa mencapai 2,5-3,5 meter,BMKG menghimbau para nelayan atau pengguna moda transportasi laut untuk berhati-hati. "Ya,berhati-hati saja. Angin yang kencang bisa menambah tinggi gelombang di lautan," ujarnya.
Hujan turun dengan intensitas ringan hingga sedang yang masih terjadi hingga tiga hari kedepan. Seperti, Senin (20/1) hujan sedang hingga lebat kembali mengguyur kota Manokwari. Sejumlah ruas jalan tergenang serta tumpukan sampah memenuhi sejumlah titik.
BACA JUGA: Tolong Teman, Mahasiswa Malah Hilang Ditelan Ombak
Menurut Eronika, hujan dan cuaca yang terjadi di wilayah Provinsi Papua Barat turut dipengaruhi oleh faktor lokal, dimana langit bagian atas masih basah sehingga memicu tumbuhnya awan cumulus nimbus.
"Seperti yang terjadi kemarin (Mingggu) sore, pada siang hari cuaca cukup panas mencapai 32 derajat celsius. Dan dengan suhu panas ini terjadi penguapan cukup tinggi, sehingga memunculkan hujan lebat disertai kilat dan petir," jelas Eronika lagi. (lm)
BACA JUGA: Status Facebook Pacu Angka Perceraian di Probolinggo
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ruangan RS Terendam, Listrik Mati, Pasien Dievakuasi
Redaktur : Tim Redaksi