Gelombang Tinggi, Nelayan Memilih tak Melaut, Pendapatan Menurun

Senin, 16 Mei 2022 – 18:12 WIB
Akibat gelombang tinggi, kapal nelayan berada di pinggir pantai. ANTARA/Anggi Mayasari

jpnn.com, BENGKULU - Nelayan di Pantai Malabero, Kota Bengkulu, memilih tidak melaut karena gelombang tinggi.

Salah satu nelayan tradisional di Pantai Malabero Kota Bengkulu, Sonik mengatakan bahwa cuaca buruk dan gelombang tinggi perairan Bengkulu membuat aktivitas para nelayan di Bengkulu menjadi terganggu.

BACA JUGA: NTN di Jatim Naik, Gubernur Khofifah Apresiasi Kinerja Nelayan dan Pelaku Usaha

"Kami telah beberapa hari menghentikan aktivitas melaut akibat cuaca buruk dan gelombang tinggi," ujarnya.

Sebab, jika nelayan tetap nekat melaut akan berbahaya bagi keselamatan diri sendiri serta hasil laut yang didapat sedikit.

BACA JUGA: 10 Bulan Buron, Nelayan Ini Akhirnya Ditangkap, Kasusnya Ngeri

Sonik menambahkan kondisi cuaca tersebut mengakibatkan pendapatan para nelayan menurun. 

Sambil menunggu cuaca kembali membaik, para nelayan memperbaiki alat tangkap ikan miliknya.

BACA JUGA: Polisi Selidiki Penyebab Kebakaran Puluhan Kapal Nelayan di Cilacap

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) stasiun Fatmawati Bengkulu mengeluarkan peringatan dini terkait tingginya gelombang di perairan Bengkulu yang mencapai empat meter.

Prakirawan BMKG stasiun Fatmawati Bengkulu, Haris di Bengkulu, Senin mengatakan bahwa perairan di wilayah Bengkulu dan Pulau Enggano hingga beberapa hari ke depan akan terjadi ombak dengan ketinggian mencapai empat meter.

"Hingga beberapa hari ke depan ketinggian air di perairan Bengkulu tinggi dan akan sempat turun namun akan kembali tinggi," kata Haris.

Untuk di wilayah pesisir Bengkulu ketinggian air mencapai dua hingga 3,5 meter dan untuk di Pulau Enggano hingga ke Samudera mencapai empat meter.

Menurut dia, tingginya gelombang di perairan Bengkulu disebabkan karena adanya gangguan cuaca yang menimbulkan angin kencang hingga memicu naiknya gelombang air laut. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler