Gelombang Tinggi, Nelayan Pacitan Jadi Kuli

Minggu, 26 Januari 2014 – 17:26 WIB

jpnn.com - PACITAN - Gelombang tinggi membuat nelayan di kawasan pesisir pantai di Pacitan menepikan kapal di dermaga. Selain angin kencang, ombak laut dapat membahayakan nelayan.

"Mereka lebih memilih untuk memperbaiki jaring perlengkapan melaut," ujar Khoirul Anam, petugas UPT Pelabuhan Tamperan. "Kondisi itu akan terjadi beberapa pekan mendatang," ungkapnya seperti dikutip Jawa Pos edisi hari ini.

BACA JUGA: Pantura Terendam, Jalur Selatan Jadi Pilihan Supir Bus

Meski begitu, masih ada beberapa nelayan yang melaut. Khoirul menduga bahwa para nelayan tersebut berasal dari Kalimantan dan Sulawesi.

"Yang tetap melaut adalah nelayan yang memiliki kapal besar. Tapi, kami mengimbau nelayan untuk beroperasi sampai di perairan Pacitan saja," jelasnya.

BACA JUGA: Tuntut Mekar jadi Desa agar Dapat Kucuran Rp1 Milyar

Wahyudi, salah seorang nelayan lokal dari Kelurahan Sidoharjo, Kecamatan Pacitan, menuturkan, selama cuaca buruk beberapa minggu terakhir, dirinya beralih pekerjaan menjadi kuli panggul di pasar. "Saat pagi, saya menjadi kuli di Pasar Arjowinangun. Ketika agak sore, saya memperbaiki jaring," terangnya.

Menurut dia, kini gelombang laut di wilayah Pacitan cukup tinggi, yakni mencapai tiga hingga empat meter. Bahkan, dalam kondisi tertentu, gelombang laut itu bisa mencapai lima meter.

BACA JUGA: Jumlah Rumah Ibadah yang Roboh Sedang Didata

"Karena itu, mayoritas nelayan tidak melaut karena takut tenggelam. Kapal kami mungkin akan dihantam gelombang laut," paparnya. (her/eba/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Desa Karangklesem Paling Parah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler