TASIK – Gempa bumi berkekuatan 5,4 skala richter yang mengguncang Tasikmalaya kemarin sekitar pukul 07.25, getarannya terasa di daerah se Priangan TimurAkibatnya, satu warga di Garut tewas, dan 33 rumah di Kabupaten Tasikmalaya, rusak dan hancur
BACA JUGA: Di Rutan, Ayin Masih Bertaji
Rumah rusak dan hancur tersebar di Kecamatan Cipatujah dan Salopa.Data pergerakan tanah yang terekam dalam seismograf di Pos Pengamatan Gunung Api Galunggung Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Kecamatan Padakembang menyebutkan, getaran gempa mencapai simpangan amplitudo 69 milimeter
BACA JUGA: Artalyta Diistimewakan di Rutan
“Getaran tersebut yang terbesar sejak satu minggu terakhir,” ujar anggota pengamat Gunung api Galunggung, Ucu Insan Kamil kepada Radar, kemarinDikonfirmasi melalui telepon, Camat Cipatujah Najmudin Aziz menyatakan, akibat gempa kemarin, 5 rumah dinyatakan rusak berat, bahkan satu di antaranya rata dengan tanah
BACA JUGA: 2009, Mayoritas Terdakwa Korupsi Dibebaskan Pengadilan Umum
Selain itu, guncangan gempa menyebabkan 26 rumah rusak sedang dan ringan“Meski pusat gempa berada di laut, namun tidak menyebabkan tsunamiGelombang laut masih kondusif,” ujar Nazmudin Aziz kepada Radar kemarin.Dia merinci rumah rusak akibat gempaYakni rumah rusak berat 2 unit di Kampung Padawaras Desa PadawarasLalu 3 rumah di Kampung Pokek Desa SindangkertaSementara kondisi rumah rusak sedang dan ringan tersebar di empat desa, yakni di Kampung Padawaras Desa Padawaras, Kampung Pokek Desa Sindangkerta, Kampung Cisumut Desa Cipanas, serta Desa Cipatujah yang merupakan ibu kota kecamatan“Rumah yang ambruk hanya satu di Padawaras, yakni milik Sahabat usia 38 tahunRumah tersebut diisi 5 orang, terdiri dari Sahabat, istrinya, dan 3 anak,” papar Aziz.
Di tempat terpisah, Ketua Satuan Koordinator Pelaksana Penanggulangan Bencana Alam (Ssatkorlak PBA) Kabupaten Tasikmalaya HE Hidayat SH MH menambahkan, gempa juga merusak 2 rumah di Kecamatan Salopa“Saya baru mendapat laporanBesok (hari ini, red) kita akan memantau ke lokasi,” tutur Hidayat yang juga wakil bupati Tasikmalaya ini
Hidayat menyatakan, satkorlak akan segera mengalokasikan bantuan tanggap darurat ke lokasi korban gempaTermasuk bantuan tenda untuk korban gempa rusak berat di Kecamatan CipatujahUtamanya bagi korban gempa yang rumahnya roboh di Desa Padawaras, Cipatujah“Bantuan tanggap darurat, besok (hari ini, red) sudah dikirim,” tandasnya.
Gempa 5,4 SR itu getarannya terasa di GarutBahkan gempa menyebabkan satu warga tewas dan dua lukaKorban tewas adalah Upun Wihardis (65), warga Kampung Wates Desa Sirnabakti Kecamatan PamungpeukUpun tewas akibat serangan jantung beberapa saat setelah gempa, di RSU dr Slamet, Garut.
Sementara korban luka adalah Suherman (54) dan anaknya, Galih (15) warga Kampung Baru RT 02 RW 09 Desa Mandalakasih Kecamatan PameungpeukSuherman mengalami luka sobek di kepalaSedangkan Galih luka memar di kepala akibat tertimpa genting rumah“Itu baru informasi sementara,” ujar Kepala Bagian Informasi Setda Garut Dikdik Hendradjaya kepada Radar kemarin
Dikdik menambahkan, saat gempa mengguncang warga Garut panikTermasuk pegawai Pemda GarutSemuanya berhamburan keluar gedung setda.
Sementara itu, di Kota Tasikmalaya guncangan gempa menyebabkan korban gempa 7,3 SR yang masih tinggal di tenda-tenda darurat, panikSeperti yang dialami korban gempa di Kampung Nangoh RW 11 Kelurahan Sukamaju Kaler Kecamatan Indihiang Kota TasikmalayaSaat guncangan terasa, mereka lari menyelamatkan diri ke lapangan
Begitupun dengan warga sekitar tenda penampunganMereka berhamburan keluar rumah karena gempa yang dirasakan cukup membuat mereka trauma pada gempa sebelumnya pada Rabu, 2 September 2009 laluSalah satu korban gempa 7,3 SR yang masih tinggal ditenda pengungsian, Ida (40) menuturkan saat terjadi getaran, semua warga Nangoh yang masih tinggal ditenda pengungsian ataupun di rumah, terlihat panik dan lari menuju lapangan“Saya saja hampir telanjang lari keluar, karena (saat gempa) saya lagi mandi,” katanya
Hal serupa juga dirasakan anaknya, Isan (3)Dia satu-satunya anak yang masih trauma terhadap gempa.Karena saat gempa 7,3 SR, 2 September lalu, Isan bersama ibunya, Ida tertimbun reruntuhan rumah selama kurang lebih 3 jamTapi beruntung bisa diselamatkan oleh warga sekitar“Tadi juga badannya sampai bergetar dan terus memeluk saya,” ujar Ida diamini suaminya
Para pedagang di Pasar Cikurubuk berlarian menyelamatkan diri saat Tasikmalaya diguncang gempa, kemarin pagi, 07:25:04 WIBMereka mengaku berhamburan ke luar dari kios masing-masing menuju ke jalan diantara blok
“Saya langsung loncat, dan lari ke jalan,”ujar Amah (51) salah seorang pedagang picung di kios A 2, kepada Radar beberapa saat setelah kemarin Tasikmalaya diguncang gempa berkekuatan 5,4 skala richter, yang berpusat di 84 km Barat Daya Tasikmalaya, dengan kedalaman 14 Km.
Amah yang masih menempati blok A 2 itu mengaku amat takut, sebab dia amat khawatir bangunanan yang ditempatinya akan ambruk“Ini kan bangunan bekas terbakar, saya takut ambruk,”ujarnya seraya menunjukan besi-besi yang sudah miley (gosong) terbakar 2 September tahun lalu, atau satu hari bersamaan ketika Tasikmalaya diguncang gempa hebat yang menelan korban jiwa dan merusak ribuan bangunan.
Pernyataan yang sama juga keluar dari rekan satu blok dengan Amah. Agus Susno (45), yang menempati kios nomor 239 mengaku dia berlari meninggalkan kiosnya menuju ke jalan dia sela-sela blok untuk menyelamatkan diri“Saya lihat besi-besi itu bergoyangSaya takut ambruk sajaKarena baud-baudnya sepertinya mulai kendor akibat terbakar,”papar pedagang daging ayam itu mengungkapkan tentang kondisi bangunan yang sampai saat ini belum juga diperbaiki oleh pemerintah kota ini.
“Banyak sekali yang berkumpul di jalanJika ada seng yang copot dan meluncur ke arah kerumunan, pasti akan memakan korbanAlhamdulilliah itu tidak terjadi,”ujar Ii Sundari masih pedagang di blok A 2 menambahkan pernyataan AgusBerdasarkan pengamatan Radar di area blok A 2, tidak ada yang mengalami kerusakan akibat gempa kemarin
Selain di blok A 2 yang kondisinya menghawatirkan, perasaan takut ambruk juga menghinggapi para pedagang di blok lainnyaSeperti yang diutarakan Ilah (34) di blok B 1Dia mengaku lari terbirit-birit menuju area jalan di sela-sela blok“Saya berada di jalan sekitar 10 menit,”ujar pedagang sayuran itu mengutarakan ceritanya.
Ade Mumuh (35) yang bertetanggaan dengan Ilah juga mengaku hal yang sama“Saya malahan tiarap di jalan,”ujarnya seraya menyebutkan bahwa rekan sesama pedagang yang berada di area dalam bloknya juga berlarian menyelemaatkan diri“Para pembeli juga sama,”tambahnya menceritakan kepanikan di Pasar terbesar di Priangan Timur iniSementara itu di pusat kota, di kawasan HZ Mustofa dan Pasar Wetan masyarakat tetap melaksanakan aktifitasnyaMalahan untuk sebagian masyarakat yang diwawancarai Radar Tasikmalaya mengaku tidak merasakan terjadi gempa bumi(sep)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemerintah Kaji Penambahan Masa Kerja TNI/Polri
Redaktur : Tim Redaksi