JAKARTA - Guncangan gempa dahsyat berkekuatan 7,6 skala Richter (SR) yang melanda Padang, Sumatera Barat, Rabu lalu (30/9) kemungkinan besar terjadi lagiPara pakar memperkirakan gempa lebih dahsyat dengan daya rusak dan hancur seperti musibah tsunami pada 2004 bisa terjadi pada dekade mendatang.
Menurut pakar geologi dari LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) Danny Hilman Natawidjaja, tekanan telah membentuk garis patahan di sekitar wilayah Padang selama rangkaian getaran (gempa) dalam beberapa tahun terakhir
BACA JUGA: Fokus Gempa, Ultah TNI Digelar Sederhana
Gempa berkekuatan 7,6 skala Richter yang mengguncang Padang bukan termasuk "skala besar"Natawidjaja telah mempelajari patahan Mentawai di lepas pantai Sumatera selama 12 years
BACA JUGA: Belasan Ribu Rumah di Agam Rusak
Bersama mitranya, Prof Kerry Sieh dari Nanyang Technology University (NTU), Singapura, Natawidjaja meyakini bahwa akumulasi tekanan bisa mengakibatkan gempa 8,8 SR"Secara ilmiah, saya bisa katakan gempa yang mahadahsyat itu mungkin terjadi besok, lusa, bulan depan, atau mungkin tahun depan
BACA JUGA: JK Perintahkan Percepatan Rehabilitasi
Paling tidak, itu akan terjadi dalam 10 tahun ke depan," ramalnya."Secara pribadi, saya khawatir jika gempa tersebut terjadi dalam beberapa bulan atau tahun ke depanTapi, sebagai ilmuwan, kami sering dibuat terkejut oleh fenomena alamBanyak yang sulit diceritakan," lanjutnya.
Pada 2004, gempa berkekuatan 9,15 SR dengan episentrum (titik pusat) sekitar 600 km utara Padang memicu gelombang tsunamiDalam musibah itu, 232 ribu orang tewas di negara-negara sekitar Samudera IndiaKorban terbesar berasal dari Nanggroe Aceh Darussalam.
Menurut Natawidjaja, gempa berkekuatan 8,8 SR bisa mengirimkan gelombang tsunami setinggi 4-10 meter yang menghantam PadangPadahal, kota itu tiga kali lebih besar dibandingkan Banda Aceh, yang disapu tsunami pada 2004.
Dia juga menyebut, meski berada di puncak garis patahan paling aktif di dunia, pemerintah di Padang gagal menyiapkan kota itu dalam menghadapi gempaHal itu terbukti dari banyaknya korban dan kerusakan akibat gempa Rabu lalu.
"Saya kira Padang benar-benar tidak siapSecara umum, struktur bangunan yang ada tidak dirancang tahan gempaItu sebabnya kerusakan begitu besar," terangnya"Sejak 2004 banyak antisipasi terhadap ancaman tsunamiMakanya, ada beberapa latihan evakuasi tsunamiTetapi, sejak 2004 hampir tak ada upaya untuk mengantisipasi bahaya gempa bumi," jelasnya(Rtr/dwi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengawal Noordin M Top Serahkan Diri ke Polisi
Redaktur : Tim Redaksi