jpnn.com - KOTA BENGKULU - Gempa bumi magnitudo 5,1 terjadi di Bengkulu, Jumat (3/3) pagi.
Gempa M 5,1 yang berpusat di barat daya Kota Bengkulu, itu dirasakan beberapa wilayah Provinsi Bengkulu.
BACA JUGA: Mbah Rono: Gempa Itu Enggak Membunuh, Bangunannya yang Salah
"Hingga saat ini tidak ada laporan (mengenai) adanya kerusakan akibat gempa bumi yang terjadi di Kota Bengkulu," kata Analis Gempa Gumi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Kepahiang Sabar Ardiansyah.
Dia menjelaskan bahwa gempa bumi yang terjadi pukul 07.36 WIB tersebut dirasakan di Kota Bengkulu serta Kabupaten Bengkulu Utara, Seluma, Bengkulu Tengah, Kepahiang, dan Rejang Lebong.
BACA JUGA: Mitigasi Bencana Perlu Diperkuat karena Indonesia Rawan Gempa
Menurut data BMKG, getaran gempa bumi yang berpusat di laut sekitar 47 km barat daya Kota Bengkulu itu dirasakan pada skala III-IV MMI di Kota Bengkulu, III MMI di Bengkulu Utara, serta II-III MMI di Kepahiang dan Curup, Rejang Lebong.
Getaran pada skala II MMI dapat dirasakan oleh beberapa orang dan menyebabkan benda-benda ringan yang digantung bergoyang dan pada skala III MMI, getaran dirasakan nyata di dalam rumah, terasa seakan-akan ada truk berlalu.
BACA JUGA: Kepala BMKG Ingatkan Sisi Mitigasi Menyikapi Potensi Gempa Bumi di Indonesia
Pada skala IV MMI, getaran gempa pada siang hari dirasakan oleh orang banyak di dalam rumah dan beberapa orang di luar rumah serta bisa menyebabkan gerabah pecah, jendela/pintu berderik, dan dinding berbunyi.
Menurut Sabar, gempa bumi yang terjadi di barat daya Kota Bengkulu disebabkan oleh pergerakan Lempeng Indo Australia di zona subduksi.
Sabar mengatakan bahwa Bengkulu termasuk wilayah dengan aktivitas kegempaan yang tinggi.
BMKG Stasiun Geofisika Kepahiang mencatat selama periode 1 hingga 15 Januari 2023, wilayah Bengkulu mengalami 52 kali gempa bumi.
Adapun yang terbesar gempa M 5,3 pada 14 Januari 2023 di 55 km barat daya Kabupaten Kaur.
Selama 2022, wilayah Provinsi Bengkulu mengalami 912 kali gempa bumi.
Gempa terbesar bermagnitudo 6,8 dan terkecil M 2,3. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi