Mbah Rono: Gempa Itu Enggak Membunuh, Bangunannya yang Salah

Kamis, 02 Maret 2023 – 22:27 WIB
Kiri: Wasekjen PDIP Sadarestuwati, Ketua DPP PDIP Ribka Tjiptaning, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, Koordinator Geologi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Geologi Kementerian ESDM Supartoyo dan Ketua Bidang Kesehatan dan Anak PDIP Sri Rahayu saat menjadi pembicara dalam Seminar Nasional di Sekolah Partai PDI PerjuanganJakarta, Kamis (2/3). Foto : Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Ahli geologi dan pakar kebencanaan Surono atau Mbah Rono mengatakan fenomena alam seperti gempa bumi belakangan dianggap bencana hanya karena kejadian tersebut menimbulkan korban jiwa.

Dia mengatakan itu saat menjadi pembicara Seminar Nasional berjudul Mitigasi Bencana Secara Cepat sebagai Upaya Antisipasi Dini untuk Memahami Potensi Bahaya Gempa Bumi dan Risikonya di Sekolah Partai, Jalan Raya Lenteng Agung, Jakarta, Kamis (2/3). 

BACA JUGA: Kepala BMKG Ingatkan Sisi Mitigasi Menyikapi Potensi Gempa Bumi di Indonesia

Mbah Rono menyebut faktor infrastruktur ke depan sebaiknya dibenahi menyikapi fenomena alam seperti gempa.

"Gempa enggak membunuh yang salah itu bangunan yang ditempati, karena salah tempat dan salah bangunan. Sesimpel itu sebetulnya," kata dia dalam seminar.

BACA JUGA: Ancaman Erdogan Terbukti, Jurnalis Turki Dipersekusi Gegara Mewartakan Gempa Bumi

Mbah Rono di sisi lain menyadari daerah-daerah rawan terjadi fenomena alam banyak ditempati penduduk karena mereka memiliki keterbatasan. 

"Persoalan itulah yang harus dientaskan dan dibantu. Subyek bencana ialah masyarakat. Mari lihat dan rasakan wajah kecemasan mereka, dan mari ajarkan mereka," lanjut pria berkacamata itu.

BACA JUGA: BMKG: Sukabumi Diguncang Gempa Bumi Tektonik, Tetap Tenang

Ke depan, kata Mbah Rono, pemangku kepentingan perlu membuat upaya mitigasi agar masyarakat yang hidup di daerah rawan tidak menjadi korban ketika terjadi fenomena alam. 

Semisal, kata dia, infrastruktur di daerah rawan perlu dipastikan ketahanan dalam menghadapi fenomena alam. 

Mbah Rono kemudian menyinggung nenek moyang dahulu yang memakai rumah panggung dari kayu untuk aman terhadap gempa.

"Itu karena nenek moyang belajar dari alam. Sama seperti Isac Newton melihat apel jatuh, lalu menemukan teori gravitasi. IPTEK hanya menyeimbangkan antara kemauan alam dan kemauan manusia agar tidak saling berbenturan," kata alumnus Institut Teknologi Bandung itu.

Mbah Rono dalam seminar turut menyinggung tentang perlunya riset berkelanjutan menyikapi fenomena alam agar kejadian itu tidak memunculkan korban jiwa. 

Dia pun memberi apresiasi kepada Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri yang sangat perhatian terhadap riset kebencanaan.

"Mitigasi bencana tanpa riset itu gagal sudah pasti, berhasil kebetulan," ungkap dia. (ast/jpnn) 


Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler