Gempa Pangandaran Merusak dan Guncangannya Sampai ke Jateng, Ternyata Ini Sebabnya

Senin, 26 Oktober 2020 – 14:45 WIB
Pusat gempa Pangandaran. Foto BMKG.

jpnn.com, JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkap analisis tentang gempa bumi berkekuatan 5,5 SR di Pangandaran, Jawa Barat pada Minggu (25/10) kemarin.

BMKG menyatakan gempa tersebut dikategorikan sebagai intraplate earthquake, sehingga menimbulkan kerusakan dan guncangannya dirasakan dalam jarak jauh, yakni sampai ke Semarang, Jawa Tengah dan DI Yogyakarta.

BACA JUGA: Pangandaran Diguncang Gempa 5.9 SR, Tak Berpotensi Tsunami

"Gempa berdampak menyebabkan 29 rumah rusak dan tiga orang luka-luka," kata Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono di Jakarta, Senin (26/10).

Gempa dengan kedalaman 62 km itu diduga dipicu oleh adanya patahan atau deformasi pada badan lempeng Indo - Australia yang menunjam ke bawah Lempeng Eurasia.

BACA JUGA: Gempa Pangandaran Merusak Puluhan Rumah di 5 Kabupaten/Kota

Bidang kontak antarlempeng itu, kata dia, berada di kedalaman sekitar 50 km, sehingga jika gempa itu memiliki kedalaman 62 km, maka pusat gempa berada di bawah bidang kontak antarlempeng (intraplate earthquake).

Daryono juga menyebutkan bahwa salah satu ciri gempa intraplate earthquake akan memberikan dampak guncangan (ground motion) yang lebih besar dari yang semestinya.

BACA JUGA: Oknum Perwira Polisi Pengkhianat Bangsa, Reza Sebut Motif Kerakusan

"Fakta ini tampak pada dampak gempanya, dengan kekuatan 5,5 yang menyebabkan kerusakan 29 rumah dengan spektrum guncangan yang luas mencapai Semarang dan Yogyakarta," lanjut Daryono.

Dia mengatakan bahwa gempa intraplate dapat menimbulkan kerusakan yang lebih parah, seperti halnya peristiwa gempa Padang berkekuatan 7,6 dengan kedalaman 87 km, pada 30 September 2009. Ketika itu sebanyak 1.117 orang meninggal.

Namun demikian, gempa Pangandaran menurutnya tidak berpotensi menimbulkan tsunami karena pusatnya berada di kedalaman menengah dengan kekuatan di bawah 7,0 SR, sehingga tidak terlalu berdampak mengganggu kolom air laut.

Selain itu, lokasi pusat gempa pada Minggu pagi yang sebelumnya tercatat bermagnitudo 5,9 tersebut relatif dekat dengan pusat gempa pembangkit tsunami Pangandaran 17 Juli 2006, yang menyebabkan 668 orang meninggal.

Diketahui, pusat gempa pada Minggu kemarin berada di sebelah utara sejauh 131 km dari pusat gempa berkekuatan 7,7 pembangkit Tsunami Pangandaran 2006.(antara/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler