"Iya, kita mendapatkan konfirmasi mengenai itu semalam, dan itu merupakan sesuatu yang sangat kita maklumi sekali
BACA JUGA: Korban Gempa China Kian Menderita
Sementara itu, pemerintah RI sendiri telah menyampaikan belasungkawanya atas bencana tersebutUntuk diketahui, kunjungan ke Indonesia sendiri merupakan bagian dari kunjungan Wen ke tiga negara di Asia Tenggara, termasuk juga Myanmar dan Brunei Darussalam
BACA JUGA: Gempa Susulan Diprediksi Juga Hebat
Sementara itu, sebagaimana diberitakan pula sebelumnya oleh kantor berita Xinhua, selain Wen, Presiden China Hu Jintao yang tengah berada di Brasil - dalam rangka KTT dengan Rusia, India dan Brasil - pun sudah mempersingkat kegiatannya, serta membatalkan rencana kunjungan ke Venezuela dan Peru.Terkait bencana yang terjadi di China, yang sejauh ini dilaporkan telah memakan korban tewas lebih dari 600 orang - dengan lebih dari 100 di antaranya diberitakan adalah siswa sekolah - serta ribuan cedera dan belasan ribu kehilangan tempat tinggal, Faizasyah pun menyebut bahwa setakat ini tak ada laporan adanya korban jiwa dari warga negara Indonesia (WNI).
"Sampai tadi pagi, dari kontak kita dengan KBRI di Beijing, tidak ada laporan korban dari WNI
BACA JUGA: Selamatkan 27 Siswa dengan Tangan Kosong
Untuk diketahui juga, wilayah bencana kebetulan memang berada cukup jauh dari Beijing di mana sebagian besar WNI tinggal; sekitar tiga jam penerbangan jaraknya dan merupakan daerah ketinggianJadi, memang kecil kemungkinan ada warga kita di sana, kecuali kalau mereka sedang ada kegiatan pendakian atau bertualang misalnya," jelas Faizasyah pula.Sementara itu, terkait pergantian rencana atau penjadwalan ulang kunjungan Wen ke Indonesia, Faizasyah mengatakan bahwa sejauh ini belum ada keterangan soal ituIa juga menyatakan bahwa sehubungan dengan rencana pembicaraan bilateral maupun penandatanganan kerjasama dengan China, pemerintah RI tidak merasa ada masalah dengan terjadinya penundaan itu.
"Dari segi perjanjian, kalau tak salah memang ada sekitar 14 nota kesepahaman, di mana ada beberapa yang sudah matangNamun itu tak menjadi masalah, karena kita justru jadi bisa melakukan finalisasi terhadap yang lain (yang belum selesai)Penandatanganan (kerjasama) sendiri pun sebenarnya tak harus dilakukan oleh kepala negara, tapi cukup di tingkat menteri dan terlepas dari agenda kunjungan," jelasnya lagi(ito/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Singapura Targetkan 12,5 Juta Wisman
Redaktur : Tim Redaksi