SENDAI - Gempa kembali mengguncang Jepang Kamis malam (7/4)Meskipun daya guncangnya di bawah gempa pada 11 Maret lalu, lindu dengan kekuatan 7,1 skala richter itu menenwaskan setidaknya empat orang dan sejumlah lainnya terluka
BACA JUGA: Menlu se-ASEAN dan Jepang Berjumpa Bahas Bencana
Gempa di wilayah utara Jepang itu tersebut juga memicu kekhawatiran terjadinya krisis nuklir di PLTN Fukushima yang tengah dalam proses perbaikan.Otoritas setempat melaporkan, gempa mengguncang pesisir pantai dekat Sendai
BACA JUGA: Jika Benar, Umar Patek Bisa Saja Dibawa ke Indonesia
Getaran gempa dilaporkan juga menggoyang sejumlah bangunan di ibu kota Tokyo yang letaknya 300 kilometer lebih dari episentrumSelain dampak langsung, gempa terbaru juga menimbulkan kepanikan, bahkan hingga radius ratusan kilometer dari wilayah pesisir
BACA JUGA: Pertempuran di Pantai Gading Kian Sengit
Di Kota Kitakawi, barat laut episentrum, kantor berita Agence France Presse (AFP) melaporkan, terjadinya antrean panjang di sejumlah swalayan saat masyarakat memborong bahan makanan, air, dan baterai untuk persediaan beberapa hari ke depan"Sangat menakutkan," ujar Kazuyuki Shiroiwa, yang sudah menyatroni empat toko di pusat Kitakami untuk mendapatkan batere, namun kehabisan"Gempa semalam (Kamis) mengingatkan saya dengan ketakutan yang saya rasakan sebulan lalu," tambah Shiroiwa"Saya sudah muak dengan gempaTolong jangan ada gempa lagi," keluhnya
Matsuko Ito yang tinggal di penampungan di Kota Natori sejak tsunami terjadi menyatakan, tidak ada manusia yang terbiasa dengan teror bencanaDia mengaku kaget dan terbangun dari tidurnya dengan ketakutan saat gempa 7,1 skala ricther mengguncang Kamis sekitar pukul 11:30 waktu setempat.??Cukup sudah,?? keluh wanita 64 tahun tersebut di luar penampungan
"Sesuatu telah berubahRasanya dunia sudah sangat aneh sekarangBahkan cara awan bergerak, juga aneh kan?," ujarnya.
Suplai Bensin yang baru saja pulih dari kelangkaan beberapa pekan terakhir, kembali diburu masyarakatAntrean panjang tampak di berbagai stasiun pengisian BBM
Gempa juga menyebabkan saluran listrik di wilayah Jepang utara terputus dan memaksa sistem pendingin di tiga reaktor PLTN dijalankan menggunakan tenaga daruratAkibatnya, 3,3 juta rumah tangga tak bisa menikmati listrik sesaat setelah gempa.
Seorang juru bicara Tepco untuk wilayah Jepang utara menyatakan, sejumlah wilayah sudah kembali normalNamun sekitar 950 ribu rumah tangga tetap mengalami pemadaman hingga kemarin pagi (8/4)Setidaknya satu pembangkit listrik cadangan tetap aktif di tiga reaktorNamun bencana tersebut menunjukkan adanya potensi risiko krisis nuklir di wilayah rawan gempa seiring upaya untuk menstabilkan reaktor di Fukushima.
Sementara itu, perusahaan operator PLTN Fukushima Daiichi Tepco menyatakan, semua pekerja yang tengah bekerja untuk memulihkan reaktor, terpaksa dievakuasi sementaraPerintah evakuasi hanya berselang kurang dari 24 jam setelah pekerja mulai memompakan nitrogen ke reaktor nomor 1 untuk mengurangi risiko ledakan hidrogenTiga ledakan hidrogen pasca gempa 11 Maret merusak sistem pendingin di tiga reaktor PLTN Fukushima dan mengakibatkan krisis nuklir yang menghantui Jepang hingga saat ini
Namun, beberapa jam kemudian, Tepco menambahkan bahwa pekerja sudah bisa melanjutkan tugasnya dan tidak terganggu dengan situasi pasca gempa. Rusaknya penyuplai listrik eksternal di PLTN Fukushima, akibat gempa 11 Maret, mengakibatkan suhu di dalam inti reaktor tidak bisa dikontrolKarena kerusakan itulah, Jepang mengalami krisis nuklir terburuk sejak bencana Chernobyl 25 tahun lalu(cak/kim)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menlu: Kita Diam Bukan Berarti Tak Bertindak
Redaktur : Tim Redaksi