jpnn.com, MAUMERE - Organisasi Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Sikka turut serta membantu dan mengarahkan masyarakat ke lokasi pengungsian yang telah disediakan oleh pemerintah daerah Kabupaten Sikka, Selasa (14/12).
Ada beberapa lokasi pengungsian yang telah disediakan oleh Pemda Sikka. Masyarakat yang awalnya mengungsi di kantor Bupati Sikka kemudian diarahkan ke Gedung DPR, Rujab Bupati, dan Gedung Chosik Sikka.
BACA JUGA: Penertiban Pengungsi Afghanistan di Medan Ricuh, Ada yang Pingsan
Menurut Andi A Fattah, ketua umum HMI cabang Sikka, kepanikan masyarakat yang tidak terarah terjadi karena masih merasakan trauma tsunami yang terjadi pada Desember 1992.
Dia menambahkan jika kondisi yang terjadi setelah guncangan gempa membuat masyarakat panik, tidak terarah dan tanpa persiapan untuk mengungsi.
BACA JUGA: Rumah Sakit HM Rabain Terbakar, Pasien Panik, Loncat dari Tempat Tidur
Oleh karena itu, secara bergantian masyarakat pulang ke rumah untuk mengambil tikar, selimut, baju, dan beberapa kebutuhan lainnya yang akan membantu mereka di lokasi pengungsian.
"Kami turut serta menjaga dan tetap siaga sesuai anjuran dari pemerintah setempat dan informasi BMKG. Penanggulangan bencana ini merupakan bentuk kepedulian mahasiswa berjiwa sosial yang sudah seharusnya membantu dan mengawasi masyarakat agar tetap tenang tapi selalu waspada," tutur Fattah.
BACA JUGA: Menurut Ketum PB HMI Ini Penyebab Menurunnya Kualitas Demokrasi Indonesia
Fattah juga menghimbau agar masyarakat harus mempunyai rasa empati yang tinggi dalam proses evakuasi ini agar keadaan menjadi kondusif sehingga tidak mencelakai diri sendiri maupun orang lain.
Redaktur : Friederich
Reporter : Meylinda Putri Yani Mukin