Gempar, Daun Pisang Sangat Langka Muncul di Kudus

Senin, 09 November 2020 – 21:20 WIB
Sejumlah warga melihat pohon pisang dan tunasnya yang berdaun putih di Desa Bulungcangkring, Jekulo, Kudus, Minggu (8/11). Foto: INDAH SUSANTI/RADAR KUDUS

jpnn.com, KUDUS - Pekarangan rumah Sriyatun di RT 2/RW 6, Desa Bulungcangkring, Jekulo, Kudus, Jawa Tengah mendadak ramai lantaran daun pisang aneh.

Daun pisang itu berwana putih. Fenomena langka itu menjadi tontonan warga. Orang berbondong-bondong datang untuk melihat.

BACA JUGA: Di Kudus, Ayah Bunuh Anaknya Gara-Gara Virus Corona

Pohon pisang yang menjadi pusat perhatian, 'dikilung' dengan tali plastik merah semacam police line.

Tujuannya, untuk membatasi masyarakat yang melihat.

BACA JUGA: Pedagang Pisang Ketiban Untung Selama Pandemi

Pohon pisang dengan tinggi sekitar dua meter itu memiliki dua daun berwarna putih di bagian paling atas.

Satu daun berwarna putih sempurna.

BACA JUGA: Benarkah Pisang Bisa Atasi Diare? Cek Faktanya

Satu daun lagi putih kekuning-kuningan.

Sedangkan daun lain di bawahnya tetap hijau.

Selain itu, di bawahnya tumbuh tunas dengan tiga bakal daun juga putih.

Sriyatun, pemilik pohon pisang mengatakan, pohon pisang yang memiliki daun putih itu jenis kepoh.

Sebelumnya dia tak tahu jika daun pisangnya ada yang berwarna putih.

Padahal ia setiap hari membersihkan pekarangannya. Termasuk menyapu di sekitar pohon pisang itu.


Pohon pisang berdaun putih di Desa Bulungcangkring, Jekulo, Kudus. (INDAH SUSANTI/RADAR KUDUS)

Dia baru tahu kalau pohon pisangnya gempar dibicarakan orang banyak dari grup Whatsapp (WA) RT.

”Saya pagi nyapu, tetapi tak ngeh kalau ada dua daun pisang yang warnanya putih,” katanya.

Dia melanjutkan, kemarin saat dia mempersiapkan bekal untuk tukang yang memperbaiki makam Kiai Ageng Rawi Yusuf yang dekat dengan kebunnya, ternyata pekarangannya ramai.

Tunas yang tumbuh setinggi 35 sentimeter, baru tumbuh sekitar pukul 14.00.

Tunas itu, tumbuh di pohon pisang yang roboh karena tertimpa pohon kemlandean sekitar dua pekan lalu.

Ia mengaku, yang memberi pembatas di sekitar pisang itu tetangganya.

Tujuannya agar tidak rusak.

Sebab, beberapa orang mempercayai pohon pisang itu bisa untuk pengobatan.

Pohon pisang berdaun putih itu pun diberi terpal. Untuk melindungi dari tangan-tangan yang menyobek daun itu. Sebab, letaknya persis di samping jalan.

Selain itu, di sekitarnya ada kardus bertuliskan kotak amal jariah.

"Itu bukan saya (yang membuat). Inisiatif warga. Namun, saya minta harus ada yang bertanggung jawab. Saya tak pernah membuka untuk amal jariah,” ungkapnya.

Salah satu warga Desa Tenggeles, Mejobo, Kayati sengaja menonton.

Dia mengaku penasaran melihat pohon pisang berdaun putih beserta tunasnya yang aneh. Ia baru tahu kabar dari media sosial dan langsung datang ke lokasi.

”Saya penasaran seperti apa kok ramai di Facebook. Jadi, saya datang bersama anak melihat langsung fenomena aneh ini,” jelasnya.

Terpisah, dosen mata kuliah ekofisiologi, Fakultas Pertanian, Universitas Muria Kudus (UMK) Hendy Hendro mengatakan, fenomena daun pisang putih sangat langka.

Kemungkinan besar disebabkan faktor eksternal (lingkungan) seperti unsur hara, pH tanah, suhu, buruknya drainase, dan lain-lain.

Menyebabkan defisiensi unsur hara, sehingga terjadi klorosis pada daun.

”Jadi, kemungkinan kecil bukan disebabkan faktor internal (genetik),” ujarnya.

Dia menambahkan, klorosis merupakan keadaan jaringan khususnya pada daun yang mengalami kerusakan atau gagal membentuk klorofil.

Jadi, daun tak berwarna hijau, melainkan kuning atau pucat hampir putih.

"Saya belum bisa menjawab secara pasti (penyebab daun menjadi putih). Karena banyak kemungkinan penyebabnya,” imbuhnya. (ks/san/lin/top/JPR)


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler