Gencar Kampanye Sadar Wisata, Kemenparekraf Tekankan Pentingnya Meraih Kepercayaan Wisatawan

Rabu, 30 Maret 2022 – 17:49 WIB
Kemenparekraf saat melaksanakan sosialisasi sadar wisata di Kampung Wisata Kauman, Yogyakarta, Selasa (29/3). Foto: Dokumentasi Kemenparekraf

jpnn.com, YOGYAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) kembali menggelar sosialisasi sadar wisata.

Acara kali ini dilaksanakan di 10 Kampung Wisata yang berada di Yogyakarta.

BACA JUGA: Pesona Keindahan Pura Batu Bolong dan Pantai Duduk: Bali di Gerbang Senggigi

Kegiatan serupa dimulai pertengahan Maret di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan merupakan bagian dari rangkaian kampanye sadar wisata yang akan berlangsung di 65 desa wisata dari 6 destinasi prioritas pariwisata (DPP) Indonesia selama 2022-2023.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyampaikan pertumbuhan desa wisata atau kampung wisata merupakan simbol kebangkitan perekonomian Indonesia.

BACA JUGA: 3 Spot Wisata Tersembunyi di Kuta Mandalika yang Anti-Mainstream

“Tumbuh dan berkembangnya desa wisata akan meningkatkan penghasilan masyarakat, baik di lapangan pekerjaan maupun pelaku UMKM, sehingga menjadikan perekonomian Indonesia bangkit,” kata Sandiaga Uno, Rabu (30/3).

Mantan Wagub DKI Jakarta itu juga mengapresiasi kemandirian desa wisata di Indonesia dalam perkembangannya yang didukung keterlibatan para generasi muda di wilayah masing-masing.

BACA JUGA: Kemenparekraf Ajak Marketplace Berantas Penjualan Barang Bajakan

Deputi Sumberdaya dan Kelembagaan Kemenparekraf Fransiscus Xaverius Teguh saat membuka sosialisasi sadar wisata di Yogyakarta pada Selasa (29/3) menekankan pentingnya meraih kepercayaan wisatawan melalui tiga hal ini, yaitu Sapta Pesona Wisata,  protokol kesehatan (prokes) Cleanliness, Health, Safety, and Environment Sustainability (CHSE), dan pelayanan prima.

Frans mengatakan sosialisasi ini sangat penting untuk mempersiapkan desa atau kampung wisata agar wisatawan mendapatkan pengalaman berkesan.

“Ini adalah fondasi sebuah desa atau daerah agar bisa survive tidak hanya di masa pandemi, melainkan juga ke depannya,” tutur Frans secara daring.

Frans juga berharap kampung atau desa wisata dapat mempertahankan karakteristik, keunikan, dan nilai-nilai lokal yang dimiliki.

“Jangan kehilangan karakteristik dan lokalitas. Ini harus kita kemas dan kelola dengan terus berinovasi,” tegasnya.

Menurut Frans, inovasi, adaptasi, dan kolaborasi menjadi kunci untuk mendorong industri pariwisata agar semakin berkualitas dan berkelanjutan.

Di kesempatan yang sama, Direktur Pengembangan SDM Pariwisata Kemenparekraf Florida Pardosi menyebutkan sosialisasi sadar wisata di Yogyakarta berlangsung dua hari dengan melibatkan 10 kampung wisata.

Pada Selasa (29/3), kegiatan tersebut melibatkan Kampung Wisata Kadipaten, Kauman, Rejowinangun, Warungboto, dan Purbayan.

Acara dilanjutkan hari ini (30/3), yang dilaksanakan di Kampung Wisata Taman Sari, Pakualaman, Cokromenduran, Sosromenduran, dan Sayidan

“Kegiatan ini akan dilanjutkan dengan pelatihan terkait potensi produk pariwisata, kewirausahaan dan pelatihan bidang pariwisata lainnya yang diharapkan nantinya dari masing-masing desa dapat lahir local champion atau penggerak dalam pengembangan di desa wisatanya masing-masing,” ujar Florida Pardosi.

Sekretaris Dinas Pariwisata DIY Anita Verawati menyampaikan pihaknya menyambut baik dan mengapresiasi kegiatan tersebut.

"Ini sangat penting bagi ekosistem dan industri pariwisata khususnya di DIY agar meningkatkan daya saing untuk menghadapi tantangan ke depan," harap Florida Pardosi.

Ketua Kelompok Sadar Wisata Kelurahan Ngupasan, Kauman, Syafaatiningsih Hasanah mengharapkan sosialisasi ini akan mendorong keterlibatan generasi muda dalam memajukan pariwisata setempat. (mrk/jpnn)

 


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler