Generasi Milenial, Tolong Dengar Pernyataan Brigjen Jubei ini

Sabtu, 02 Oktober 2021 – 12:02 WIB
Direktur Bela Negara Direktorat Jenderal Potensi Pertahanan Kementerian Pertahanan RI, Brigjen TNI Jubei Lebianto (tengah berbatik) bersama para pembicara usai diskusi di Kantor Kemenhan RI, Jakarta, Jumat (1/10). (ANTARA/HO-Humas BNPT)

jpnn.com, JAKARTA - Para generasi milenial penting mendengar pernyataan Direktur Bela Negara Direktorat Jenderal Potensi Pertahanan Kementerian Pertahanan RI Brigjen TNI Jubei Lebianto.

Dia menegaskan pentingnya kalangan milenial memahami sejarah perjuangan bangsa.

BACA JUGA: Nama Anies Baswedan Disebut-sebut Dalam Kasus Anak Nia Daniaty

Sebab, generasi milenial merupakan penerus bangsa.

"Ketika anak-anak milenial mengerti dan memahami sejarah, itu sudah menandakan nilai-nilai bela negara, yaitu cinta Tanah Air sudah dipegang dan dipahami betul," ujar Jubei dikutip dari siaran pers di Jakarta, Sabtu (2/10).

BACA JUGA: Hasil Survei, Masih Ada yang Percaya Presiden Jokowi PKI

Jubei menyatakan pandangannya pada 'Ngopi Daring Bela Negara' yang diselenggarakan secara daring oleh Ditjen Pothan Kemhan RI, di Jakarta, Jumat (1/10).

Jubei mengatakan rasa cinta Tanah Air memang harus ditanamkan kepada generasi sekarang, termasuk sejarah perjuangan para pendahulu di masa lalu.

BACA JUGA: Kapolri Ingin Menarik Novel Baswedan Cs, Bang Edi Angkat Bicara

"Sekarang generasi muda yang meneruskan perjuangan para pahlawan dengan caranya sendiri," kata Jubei.

Sejarawan Prof. Dr. Susanto Zuhdi mengatakan mempelajari sejarah penting untuk mewarisi nilai dan semangat para pendahulu, guna diterapkan pada masa kini.

Di masa lalu, bentuk bela negara diwujudkan dalam perjuangan merebut dan mempertahankan kemerdekaan.

Sedangkan di masa sekarang mengisinya dengan berbagai kemajuan dengan tetap memelihara nilai-nilai luhur dan budaya bangsa yang tertuang dalam Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika.

"Semangatnya sama, tetapi caranya berbeda," kata Prof Zuhdi.

Dia menambahkan, memaknai bela negara itu untuk ditindaklanjuti di dalam keseharian, seperti menjaga solidaritas di lingkungan kita, belajar musyawarah, toleransi, dan bersatu.

Edyanti Nasution, cucu Jenderal Besar TNI (Purn) A.H Nasution mengatakan banyak bentuk bela negara yang bisa dilakukan generasi muda dengan potensi dan kemampuan yang dimiliki.

"Bela negara yang harus kita lakukan, yaitu kita harus bersatu, jangan melakukan provokasi, yang kedua kita harus berbagi dalam segala hal, dan yang terakhir harus berprestasi dalam segala sesuatu supaya orang-orang hormat kepada kita," ujarnya.

Sifra Panggabean, cucu Pahlawan Revolusi Mayjen TNI (Anumerta) DI Panjaitan mengatakan salah satu bentuk bela negara yang bisa dilakukan generasi muda adalah menjadikan diri sendiri lebih baik.

"Jika mengubah dunia kita tidak mampu, jika mengubah negara kita butuh waktu, tetapi mengubah diri sendiri pasti bisa," ujar Sifra yang mengaku memberikan konsultasi hukum secara gratis kepada masyarakat sebagai bentuk bela negaranya.

Sementara itu Asri Welas sebagai salah satu keturunan Pangeran Diponegoro menyatakan bahwa menggunakan produk dan memperkenalkan budaya Indonesia, misalnya batik adalah salah satu bentuk bela negara.

Menurut dia, membeli produk lokal bisa dikatakan sebagai bentuk bela negara karena dengan membeli produk lokal dan menggunakannya, itu bisa menanamkan cinta Tanah Air.

"Karena hal ini dilakukan untuk perputaran ekonomi di Indonesia sendiri, tetapi bukan benci dan tidak suka produk luar negeri," pungkas Asri Welas.(Antara/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler