jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum DPP Pemuda Perindo Effendi Syahputra menilai para generasi muda terutama kaum milenial penting memahami makna Hari Kesaksian Pancasila.
Effendi juga mengajak generasi milenial merefleksikan kembali perjalanan bangsa hingga sejauh ini.
BACA JUGA: Kapolri Ingin Menarik Novel Baswedan Cs, Bang Edi Angkat Bicara
Menurutnya, Indonesia telah berkali-kali mengalami tantangan di antaranya peristiwa G30S/PKI.
Namun, Pancasila tetap tegak sebagai dasar negara yang mempersatukan seluruh rakyat Indonesia.
BACA JUGA: Yusril Dituding Berjuang Demi Rupiah, Pengacara Kubu AHY Demi Apa?
"Di Hari Kesaktian Pancasila ini kami meminta semua kader muda Partai Perindo memaknai nilai-nilai Pancasila telah melalui ujian yang panjang untuk menjadi filosofi bangsa dan negara Indonesia," ujar Effendy di Jakarta, Jumat (1/10).
Menurut Effendy, di momen peringatan Hari Kesaksian Pancasila sudah sepatutnya generasi muda melanjutkan langkah para pahlawan dengan mengaplikasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
BACA JUGA: Novel Baswedan Cs Dilepas Puluhan Pegawai KPK, Komentar Ferdinand Hutahaean Menohok
"Sudah seharusnya anak-anak muda terutama generasi milenial terus memaknai dan mengaplikasikan nilai-nilai luhur Pancasila di dalam kehidupan," katanya.
Effendy kemudian mencontohkan pengaplikasian yang dimaksud.
Antara lain, memaknai bingkai persatuan kesatuan dengan saling menghargai sesama dan menjauhi perpecahan.
"Pemuda harus memaknai bingkai persatuan Indonesia sebagai salah satu nilai dari Pancasila, melakukan perbuatan yang menghargai sesama, menghindari perpecahan, menjaga kerukunan antar-umat beragama di Indonesia," katanya.
Untuk diketahui, Bangsa Indonesia setiap tahun memperingati Hari Kesaksian Pancasila setiap 1 Oktober.
Hari Kesaktian Pancasila diperingati untuk mengenang jasa para pahlawan revolusi yang gugur dalam peristiwa G30S/PKI.
Para pahlawan revolusi terdiri dari 6 perwira tinggi dan 1 perwira menengah yang menjadi korban dalam peristiwa G30/S PKI.
Ketujuh pahlawan revolusi itu yakni Letnan Jenderal Ahmad Yani, Mayor Jenderal Suprapto, Mayor Jenderal MT Haryono.
Kemudian, Mayor Jenderal Siswondo Parman, Brigadir Jenderal D I Panjaitan, Brigadir Jenderal Sutoyo Siswomiharjo dan Lettu Pierre Andreas Tendean yang merupakan ajudan dari Jenderal Besar Abdul Haris Nasution.(Antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Ken Girsang