Selain mengamankan 34 pemuda yang masih berstatus pelajar itu, petugas juga mengamankan satu dus miras, dan 12 sepeda motor mereka
BACA JUGA: Penyakit Cacar Serang Ikan, Petani Rugi Jutaan Rupiah
Dari ke 34 orang tersebut satu di antaranya adalah wanita ABGBACA JUGA: Jemaat Ahmadiyah Diajari Ber-Islam Benar
Keterangan yang berhasil dihimpun Radar menyebutkan, penangkapan ini bermula malam itu petugas unit Buser Polsekta Cirebon Selatan Timur yang sedang berpatroli berpapasan dengan mereka yang sedang berkonvoi sambil mengibarkan bendera di Jl Jendral Ahmad Yani, Kota Cirebon menuju arah Pegambiran
BACA JUGA: Kader Berjudi, PKS Siapkan Sanksi
Mendapat laporan, Waka Polsekta Cirebon Selatan Timur AKP Kasiyana SH bersama puluhan anggotanya terdiri dari unit Reskrim, unit patroli Samapta, unit Lantas, unit Intelkam dan SPK langsung menghadang mereka di bawah jembatan layang Jl Ahmad Yani atau tepatnya di Jalan Dukuh Duwur, Kelurahan Pegambiran, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon
Melihat ada polisi, para gengster ini pun berusaha kaburSempat terjadi aksi kejar-kejaran dengan polisiMeski beberapa gengster berhasil kabur, namun akhirnya polisi berhasil menggiring 34 orang tersebut ke sebuah gang buntu dan langsung ditangkapBetapa terkejutnya polisi, saat digeledah ditemukan 5 botol bom motolov yang disembunyikan dalam tas warna hitam milik salah satu anggota gengBeserta barang buktinya, para gengster jalanan ini digelandang ke Mapolsekta Cirebon Selatan Timur guna menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Menurut Dn (21) warga Jl Sunyaragi yang merupakan ketua geng Konack membantah jika bom molotov itu milik anggotanya
“Saat kumpul, semua bagasi motor sudah saya cek dan tidak ada yang bawa benda macam-macam,” ujarnya.
Sementara itu anggota Konack wanita yakni Wa (14) warga Jl Pancuran mengaku dirinya baru gabung menjadi anggota Konack baru 2 minggu.
“Motivasi saya gabung di Konack hanya untuk mencari temanKarena kedua orang tua saya sudah pisah dan tidak lagi memperhatikan nasib saya,” ungkapnya.
Kapolsekta Cirebon Selatan Timur Kompol H Totong Sutarja melalui Waka Polsekta Cirebon Seltim AKP Kasiyana SH didampingi kanit Reskrim AKP Drs Bagus Hariyanto SH dan Kanit Intelkam AKP Agus Suroso SH kepada Radar mengatakan, geng motor ini diduga akan membuat onar atau akan menyerang kelompok motor lainnya.
“Mereka ini telah kami buntuti, saat melintas di Jl Ahmad Yani langsung kami giring masuk ke gang buntu dengan pabrik jaring AridaSaat digeledah kami temukan senjata tajam berupa clurit, dua keping VCD porno, bendera geng, spanduk, gunting, dan 5 botol bom motolovSemuanya langsung kami lakukan pemeriksaan di ruang penyidik reskrim,” jelas Kasiyana.
Pihak kepolisian kemudian mengundang para orang tua dari 34 anggota geng motor yang terbilang masih berusia remaja ituKe-34 anggota geng motor itu langsung dikembalikan kepada para orang tua dengan syarat membuat surat pernyataan untuk tidak membuat keresahan, dibubuhi materaiSebelumnya di hadapan orang tua, para anggota geng motor diberi pengarahan pihak kepolisan.
Menurut Kapolres Cirebon Kota AKBP Asep Edi Suheri, melalui Kompol H Totong Sutarja, apabila di antara anggota geng motor tersebut terbukti ada yang membawa senjata tajam dan barang-barang berbahaya lainnya, akan diproses secara hukum”Sementara ini, mereka tidak ada yang mengaku,” katanya.
Di hadapan anggota geng motor dan orang tuanya, H Totong memberi pengarahan, agar orang tua waspada terhadap pergaulan anak remaja sekarangKarena menurutnya, situasi dan kondisi keamanan yang kian tidak menentu”Sekarang lagi marak pencucian otakJangan sampai anak-anak ini menjadi korban,” tegas Totong.
Ruswadi, warga Desa Masigit, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, salah satu orang tua yang terlibat dalam anggota geng motor tersebut mengatakan, anaknya bukan bagian dari kelompok geng motorKarena, anaknya selama ia ketahui tidak memiliki perkumpulan geng motor”Biasanya kalau ke luar rumah hanya nongkrong di balai desaHanya mungkin malam itu, kebetulan diajak temannya main ke luar,” kata Ruswadi
Sandek, warga Desa Pasindangan, Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon, orang tua lain yang anaknya ikut tertangkap mengatakan, dirinya kaget dan kecolonganKarena kebiasaan anaknya, jarang ke luar jauh dari rumah”Mungkin kebawa-bawaKarena biasanya tidak kemana-mana, hanya di rumahKebetulan malam itu saya nyupir nganter bos ke JakartaMakanya saya tidak tahu,” katanya.
Pada kesempatan itu para orang tua berjanji akan lebih menjaga dan mengontrol anak-anaknya agar tidak lagi kecolongan dalam hal pergaulan(rdh/hsn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... BKN Direpotkan Usulan Tenaga Honorer
Redaktur : Tim Redaksi