Penyakit diduga berasal dari sisa belerang dari abu vulkanik gunung Merapi saat terjadi ledakan waktu lalu"Para petani yakin ikan mati karena belerang dari sisa hujan abu
BACA JUGA: Jemaat Ahmadiyah Diajari Ber-Islam Benar
Walaupun sudah lama, tetapi dampaknya masih terasa," ungkap ketua kelompok petani ikan di Beji sekaligus petani ikan, Sugeng Riyadi.Penyakit yang tampak pada ikan mati seperti bintik- bintik putih dan insang berwarna putih
BACA JUGA: Kader Berjudi, PKS Siapkan Sanksi
Kebanyakan ikan yang mati adalah ikan dewasa yang siap bertelur, dari yang beratnya empat sampai tiga kilogramPenyakit cacar dan virus itu makin membuat petani ikan merugi
BACA JUGA: BKN Direpotkan Usulan Tenaga Honorer
Padahal dalam beberapa bulan terakhir, harga ikan tidak sebanding dengan harga pakan dan multivitamin untuk perkembangan ikan."Pengeluaran tidak sebanding dengan pemasukan per bulannya," kata Sugeng. Dia mencontohkan, ikan yang dijual adalah ikan yang baru menetas atau masih anakan dengan harga Rp 8 per ekorTetapi pengepul bisa menjualnya dengan harga dua kali lipatSedangkan harga untuk operasionalnya sangat minus.
"Tetapi saya sudah mengatasinya dengan obat-obatan alami dedaunan, seperti daun ketapang," tambah SugengSelain serangan virus, ikan yang kebanyakan dijual di Surabaya tersebut juga terkena serangan penyakit tusuk jarum yang agak merepotkan(mam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemerintah Harus Jaga Kelangsungan Otsus Papua
Redaktur : Tim Redaksi