Penyakit Cacar Serang Ikan, Petani Rugi Jutaan Rupiah

Kamis, 28 April 2011 – 11:12 WIB
PURWOKERTO- Wabah penyakit cacar dan virus yang beberapa waktu lalu yang menyerang ikan air tawar, membuat petani ikan di daerah Beji Kedungbanteng merugi hingga jutaan rupiah.
   
Penyakit diduga berasal dari sisa belerang dari abu vulkanik gunung Merapi saat terjadi ledakan waktu lalu"Para petani yakin ikan mati karena belerang dari sisa hujan abu

BACA JUGA: Jemaat Ahmadiyah Diajari Ber-Islam Benar

Walaupun sudah lama, tetapi dampaknya masih terasa," ungkap ketua kelompok petani ikan di Beji sekaligus petani ikan, Sugeng Riyadi.

Penyakit yang tampak pada ikan mati seperti bintik- bintik putih  dan insang berwarna putih
Ikan yang sehat insangnya berwarna merah

BACA JUGA: Kader Berjudi, PKS Siapkan Sanksi

Kebanyakan ikan yang mati adalah ikan dewasa yang siap bertelur, dari yang beratnya empat sampai tiga kilogram
Sedangkan ikan yang mati mencapai 150 ekor.

Penyakit cacar dan virus itu makin membuat petani ikan merugi

BACA JUGA: BKN Direpotkan Usulan Tenaga Honorer

Padahal dalam beberapa bulan terakhir,  harga ikan tidak sebanding dengan harga pakan dan multivitamin untuk perkembangan ikan.

"Pengeluaran  tidak sebanding dengan pemasukan per bulannya," kata Sugeng.  Dia mencontohkan,  ikan yang dijual adalah ikan yang baru menetas atau masih anakan  dengan harga Rp 8 per ekorTetapi pengepul bisa menjualnya dengan harga dua kali lipatSedangkan harga untuk operasionalnya sangat minus.

"Tetapi saya sudah mengatasinya dengan obat-obatan alami dedaunan, seperti daun ketapang," tambah SugengSelain serangan virus, ikan yang kebanyakan dijual di Surabaya tersebut juga terkena serangan penyakit tusuk jarum yang agak merepotkan(mam/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemerintah Harus Jaga Kelangsungan Otsus Papua


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler