jpnn.com, BANJAR BARU - Belum semua sekolah menengah pertama (SMP) di Banjarbaru sanggup melaksanakan ujian nasional berbasis komputer (UNBK).
Sebagian besar terpaksa menumpang ke sekolah lain. Ada yang tinggal menyeberang berjalan kaki.
BACA JUGA: Ugal-ugalan, Pengendara Motor Cium Avanza
Ada pula yang bahkan harus menempuh jarak belasan kilometer.
Karena itu, Pemerintah Kota Banjarbaru menyiagakan Angkutan Gratis Pelajar untuk menjemput dan mengantar para murid ke tempat ujian.
BACA JUGA: Miris! Pelajar SMP Begituan di Kelas, Direkam Kawannya
Pemkot berkaca pada 288 siswa dan siswi SMP 11 yang meminjam laboratorium komputer milik SMA 1.
SMP 11 berada di Jalan Golf di Kecamatan Landasan Ulin.
BACA JUGA: Duh Gusti, 90 Persen Pelajar Buka Situs Panas
Sedangkan SMA 1 berada di Jalan Keruing di Banjarbaru Kota.
"Kalau ditaksir, jarak kedua sekolah ini hampir 15 kilometer. Lumayan jauh. Rata-rata siswa saya memang tinggal di Landasan Ulin," kata Kepala SMP 11 Basriansyah sebagaimana dilansir Prokal, Kamis (4/5).
SMP 11 kebagian jatah lima angkutan untuk tiga sesi ujian yang disiagakan di halte depan Jalan Golf.
Namun, banyak pelajar yang enggan memanfaatkan angkutan gratis itu.
"Alasannya malu, gengsi naik yang gratisan. Aneh memang. Banyak yang lebih memilih diantar orang tua. Atau rela membayar Rp 4 ribu demi naik angkot," imbuh Basri.
Dia mencontohkan ujian sesi pertama. Angkutan Gratis Pelajar itu hanya terisi sebelas siswa.
"Ada bahkan yang beralasan mabuk darat. Macam-macam alasannya," tegasnya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Banjarbaru Darmawan Jaya Setiawan mengatakan, penyiagaan angkutan pelajar untuk memangkas masalah jarak yang dikeluhkan sekolah.
"Kami juga menambah armada berupa dua bus," ujar Darmawan. (fud)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mengenali Dampak Sindrom FOMO Terhadap Pelajar
Redaktur & Reporter : Ragil