jpnn.com, JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) bakal menyuntik modal kepada anak usahanya, PT Bank BNI Syariah.
Aksi korporasi yang bertujuan memperkuat ekspansi itu akan dilakukan pada kuartal ketiga nanti.
BACA JUGA: BNI Syariah Salurkan Dana Rp 200 miliar untuk PT Brantas Abipraya
”Kisaran (tambahan) modalnya Rp 500 miliar sampai Rp 1 triliun,” kata Direktur Utama BNI Achmad Baiquni saat perayaan HUT Ke-71 BNI, Rabu (5/7).
Hingga kini, BNI Syariah masih menghitung kebutuhan tambahan modal dari induknya.
BACA JUGA: Konsep Pinjaman Syariah Bikin UMKM Lebih Maju
Namun, hingga pertengahan Juni lalu, BNI Syariah masih mempunyai dana sekitar Rp 2 triliun untuk berekspansi.
Dana ekspansi Rp 2 triliun akan menurunkan rasio kecukupan modal atau capital adecuacy ratio (CAR) BNI Syariah sekitar dua persen.
BACA JUGA: Istimewa, BNI Syariah Miliki Aset Rp 30 Triliun
Per Mei 2017 lalu, CAR perseroan tercatat sebesar 14,45 persen.
Jika nanti BNI benar menyuntikkan modal hingga Rp 1 triliun, BNI Syariah masih bisa menjaga CAR-nya di level 14 persen.
Sebelumnya, Direktur Utama BNI Syariah Abdullah Firman Wibowo mengungkapkan, perseroan ingin naik kelas ke bank umum kelompok usaha (BUKU) II.
Syaratnya, modal inti minimal Rp 5 triliun. Saat ini, modal inti perseroan Rp 2,8 triliun.
”Kami harus me-maintain tingkat minimum modal sesuai risk appetite. Kami juga perlu memperkuat posisi kami sebagai bank yang lebih besar,” ujarnya.
Untuk itu, Firman berharap perseroan bisa mempertahankan kinerja yang baik agar rencana ekspansi bisa berjalan mulus.
Hingga Mei 2017, pertumbuhan pembiayaan BNI Syariah mencapai 17,8 persen secara year-on-year. (yoy).
Sedangkan BNI hingga kuartal kedua masih mencatat pertumbuhan kredit 15 persen.
Ekspansi yang akan dilakukan akan difokuskan untuk pengembangan digital banking. (rin/c10/noe)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Makna dan Keajaiban Angka 7 Bagi BNI Syariah
Redaktur & Reporter : Ragil