Genjot Mutu Guru, Galakkan Kuliah Jarak Jauh

Rabu, 26 Mei 2010 – 20:54 WIB

JAKARTA--Untuk mendukung upaya percepatan peningkatan kualifikasi guru tanpa meninggalkan tugas mengajar, Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) menggalakkan program sarjana (S1) kependidikan bagi guru dalam jabatan.

Direktur Profesi Pendidik, Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PMPTK), Achmad Dasuki menerangkan, program ini diselenggarakan dengan maksud  agar guru memiliki kesempatan lebih luas untuk memperoleh peningkatan kualifikasi akademik dengan tidak meninggalkan tugas dan tanggung jawabnya di sekolah.

"Mekanisme pelaksanaan pembelajaran di LPTK melalui tatap muka dan atau termediasi, pembelajaran mandiri dengan tutorial dan pembelajaran mandiri tanpa tutorial," jelas Dasuki kepada JPNN ketika ditemui di gedung Kemdiknas, Jakarta, Rabu (26/5)Menurutnya, program ini dapat memberikan pengakuan terhadap pengalaman kerja dan hasil belajar (PPKHB).

Dasuki menyebutkan, pendukung program percepatan kualifikasi guru ini antara lain dengan mendirikan   Lembaga Pendidikan Tinggi Keguruan (LPTK)

BACA JUGA: Guru SMK Masih Langka

Hingga saat ini, lanjut Dasuki, jumlah LPTK yang ditetapkan yaitu sebanyak 81 LPTK.

Untuk diketahui, tahun 2009 ada 46 LPTK dari 18 provinsi yang telah melaksanakan PPKHB dengan jumlah guru yang mengikuti program PPKHB sebanyak 3.536 orang
Ke-18 provinsi tersebut, antara lain Jawa Barat, DKI Jakarta, Lampung, Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Riau, Sumatera Barat, Bengkulu, Jambi, NTT, Maluku, Sulawesi Utara, Kalimantan Timur, Gorontalo dan Sulawesi Tengah.

Dasuki juga menambahkan , ada beberapa kendala di dalam proses penyelenggaran program ini

BACA JUGA: Dana Pendikan Habis untuk Bayar Guru

Salah satunya, banyak guru yang akan meningkatkan kualifikasi akademiknya ke S1/D-4 sesuai dengan bidang studi yang diampu, namun perguruan tinggi yang terdekat tidak memiliki program studi yang dimaksud.

Dengan adanya kendala tersebut, Dasuki memaparkan, pihaknya harus lebih mengoptimalkan penyelenggaraan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ)
Dengan mengiktui program PJJ, lanjut Dasuki, guru tidak perlu meninggalkan tugas mengajar sehari-hari.

"Tutorial diadakan satu minggu sekali di tempat yang mudah dijangkau para guru

BACA JUGA: RI-UE Teken MoU Dana Hibah Pendidikan Rp 2,4 Triliun

Tutorial itu sendiri, berfungsi sebagai penetapan substansi kajian yang telah dibaca oleh para guru, berbagi masalah pembelajaran dan mengkaji cara pemecahannyaKemudian diterapkan di sekolah masing-masing," paparnya(cha/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Guru Malas, Tunjangan Profesi Dicabut


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler